KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mandiri Tunas Finance (MTF) berhasil meningkatkan kualitas pembiayaan pada kurtal ketiga 2020. MTF berhasil menekan non performing financing (NPF) dari 3,37% per Agustus menjadi 2,54% pada September 2020. Direktur MTF Harjanto Tjitohardjojo menyatakan perbaikan itu lantaran perusahaan telah menerapkan beberapa strategi termasuk dampak dari program restrukturisasi. Selain itu, pembiayaan baru juga mulai tumbuh bertahap degan kualitas yang baik. “MTF juga melakukan monitor ketat untuk nasabah yang tidak mengajukan restrukturisasi. Selain itu, sebanyak 90% pembayaran angsuran kembali oleh nasabah yang telah selesai masa restrukturisasinya,” jelas Harjanto kepada Kontan.co.id pada Rabu (4/11).
Baca Juga: Bukan restrukturisasi, ini penyebab membaiknya kualitas pembiayaan BCA Finance Adapun sektor terberat kualitas pembiayaan anak perusahaan Bank Mandiri ini ada pada pembiayaan korporasi. Terutama terkait Industri pariwisata, transportasi atau rental, kendaraan antar kota, dan sektor pertambangan. Hingga akhir tahun, MTF menargetkan dapat menekan NPF di posisi 1,2%. Guna mencapai target itu, MTF akan meningkatkan pembiayaan baru yang berkualitas. Targetnya, setiap bulan ada pembiayaan baru minimal Rp 1,3 triliun. “Melakukan reminder ketat kepada nasabah untuk membayar angsuran. Melakukan tele call dan visit untuk nasabah yang restrukturisasinya akan berakhir,” tambah Harjanto. Selain itu, MTF juga melakukan eksekusi atau penarikan bagi nasabah yang memang tidak dapat meneruskan pembiayaannya. Juga mencari alternatif penyelesaian bagi nasabah yang koordinatif dan masih punya prospek bisnis ke depannya. MTF telah melakukan restrukturisasi sebesar Rp13,7 triliun dengan jumlah debitur 70,652 orang per September 2020. Jumlah debitur yang direstrukturisasi tersebut lebih dari 30 persen dari total debitur perusahaan.