KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) terus melakukan transformasi jaringan kantor sejalan dengan perkembangan teknologi. Perseroan melakukan pengembangan layanan dan perangkat digital di setiap outlet untuk meningkatkan layanan serta transaksi digital nasabah. Ronny Venir Direktur Layanan dan Jaringan BNI mengatakan, pihaknya juga melakukan melakukan perubahan peran SDM di jaringan kantor untuk beradaptasi terhadap perkembangan digital. "BNI senantiasa melakukan optimalisasi pegawai menjadi tenaga pemasar atau menjadi BNI Digital Assistant (BDA) untuk membantu meningkatkan kualitas layanan,
shifting transaksi nasabah ke digital dan optimalisasi akuisisi potensi bisnis yang ada," keta Ronny pada Kontan.co.id, Jumat (1/10).
Selain itu, BNI juga akan terus melakukan penataan jaringan kantor. Tahun ini, perseroan menargetkan menutup 96 outlet. Hanya saja, Ronny tidak merinci berapa penutupan kantor yang sudah terealisasi hingga saat ini.
Baca Juga: Simak rekomendasi saham BBRI, BBCA, BMRI, dan BBNI berikut Per September 2021, total jaringan kantor BNI mencapai 2.047 outlet. Sebanyak 1.975 merupakan kantor operasional berupa 17 Kantor Wilayah, 197 Kantor Cabang, 1.096 KCP, 573 KK dan 109
payment point. Sisanya sebanyak 72 outlet merupakan kantor fungsional yang terdiri dari 23 Sentra Bisnis Menengah, 27 Sentra Bisnis Kecil, 12 Sentra Pemrosesan Kredit Konsumer dan 10 outlet Money Changer. Ronny menambahkan, untuk melayani nasabah di wilayah kantor yang ditutup, BNI terus melakukan edukasi kepada nasabah untuk
shifting transaksi ke digital banking seperti mobile banking,
cash management, perangkat otomasi CRM (setor tarik) dan BNI DigiCS (layanan pembukaan rekening, penggantian kartu dll). "Disamping proses shifting transaksi ke digital, BNI juga menyiapkan jaringan
branchless banking berupa agen lakupandai (agen46) di lokasi-lokasi potensial, sehingga BNI tetap bisa melayani kebutuhan nasabahnya," pungkas Ronny.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari