Tingkatkan layanan pembayaran, Bank Neo Commerce gandeng fintech Arash-Wallyt



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam rangka mempercepat transformasi digital perusahaan, PT Bank Neo Commerce Tbk menjalin kerjasama dengan fintech Arash-Wallyt dalam menyiapkan solusi pembayaran digital kepada Neo Customers. Hal ini guna memenuhi kebutuhan nasabah yang menginginkan layanan praktis di tengah pandemi.

“Setelah bermitra dengan berbagai penyedia layanan fintech dalam penyaluran kredit untuk UMKM, kami bersemangat untuk mengukir sejarah baru dalam pengembangan fitur pembayaran digital pertama kami, kali ini bekerja sama dengan penyedia fintech yang terpercaya dan memiliki rekam jejak yang kredibel, Arash-Wallyt. Kami yakin, dengan kolaborasi ini, Bank Neo dapat membangun ekosistem bank digital yang lebih kuat dan menghasilkan layanan yang semakin relevan dengan kebutuhan masyarakat Indonesia,” ujar Direktur Utama Bank Neo, Tjandra Gunawan dalam keterangan tertulis, Rabu (30/6). 

Arash-Wallyt akan mengembangkan dua sistem utama dalam fitur pembayaran digital Bank Neo. Pertama, pengembangan pembayaran kartu debit online, di mana Neo Customers dapat langsung mendaftarkan kartu debit Bank Neo ke berbagai aplikasi e-commerce atau transportasi untuk melakukan pembayaran digital. 


Kedua, pengembangan pembayaran berbasis kode QR, yang akan memudahkan Neo Customers melakukan pembayaran cashless di toko offline demi mengurangi kontak fisik ketika menggunakan mesin EDC atau uang tunai.

Baca Juga: Bank Neo Commerce himpun dana segar Rp 249,82 miliar lewat rights issue

Sistem pembayaran digital akan mulai tersedia dalam aplikasi neo+ secara bertahap pada Semester 2, 2021. Melalui kemitraan ini, Bank Neo semakin menegaskan komitmennya untuk memberikan layanan bank digital end-to-end yang menyeluruh dan dapat diandalkan kepada seluruh Neo Customers.

CEO Wallyt, Tong Liu, mengatakan transformasi digital yang didorong oleh pandemi telah menjadi tren lintas ekosistem perbankan digital. Ia berharap, Wallyt dapat mewujudkan komitmennya, yakni sebagai mitra terbaik bagi Bank Neo dalam menyediakan sistem teknologi yang mumpuni bagi Neo Customers di tengah persaingan pasar. 

“Kami sangat senang diberikan kepercayaan oleh Bank Neo, sebagai salah satu bank digital yang pertama di Indonesia, untuk membangun layanan pembayaran digitalnya. Kami berharap kerja sama ini dapat membantu Bank Neo untuk melayani Neo Customers khususnya dalam melakukan transaksi digital tanpa hambatan serta turut membantu mengembangkan perekonomian digital di Indonesia,” papar Direktur Arash, Herlina Kalla.

Rencana pengembangan layanan digital oleh Bank dan perusahaan fintech sejalan dengan butir 3 dalam Visi Sistem Pembayaran Indonesia 2025 yang dikeluarkan Bank Indonesia, di mana interlink antara Bank dan fintech diharapkan dapat menghasilkan layanan yang lebih efisien, memperpendek siklus transaksi, dan memperkuat kualitas layanan kepada lebih banyak konsumen. 

Bank Indonesia juga mencatat perkembangan pembayaran non-tunai atau pembayaran digital selama setahun belakang mengalami kontraksi di mana pemakaian uang elektronik tercatat sebesar 32% atau setara dengan Rp 266 triliun dan angka ini diprediksi masih akan terus meningkat. 

“Berdasarkan riset yang kami lakukan di Maret 2021, baik responden yang terbiasa maupun yang belum terbiasa menggunakan mobile banking sama-sama sering memakai e-wallet sebagai pembayaran digital, yang mereka gunakan untuk membayar transaksi satuan seperti transportasi umum dan pembayaran lainnya. Kami harapkan dengan hadirnya sistem pembayaran dalam aplikasi neo+ nantinya dapat memberikan opsi yang semakin memudahkan masyarakat mengatur pengeluaran mereka sehari-hari,” tambah Tjandra.

Selanjutnya: Soal aturan bank digital, ini kata OJK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi