Tingkatkan Layanan, Pos Indonesia Antarkan Langsung Dana Pensiun ke Rumah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pos Indonesia yang kini dikenal dengan brand PosIND, menjalin kerjasama dengan PT Asabri dalam penyaluran dana pensiun. Sebagai salah satu mitra Asabri, PosIND mengaku berkomitmen menyalurkan dana pensiun secara efisien, tepat waktu, tepat jumlah, tepat sasaran, dan akuntabel (dapat dipertanggungjawabkan).

"Asabri mendapat tugas dari negara untuk membayarkan manfaat dana pensiun kepada anggotanya. PT Pos Indonesia juga menjadi salah satu mitra dari Asabri," kata Direktur Bisnis Jasa Keuangan Pos Indonesia Haris. Dia menambahkan, saat ini, Pos Indonesia mendapat dua penugasan, yaitu dari Taspen untuk ASN dan Asabri. 

"Saat ini, Pos Indonesia membayarkan sebanyak 474.000 pensiunan dengan rincian 333.000 pensiunan Taspen, sisanya pensiunan Asabri," kata Haris. Selama ini, Pos Indonesia memberikan pelayanan pembayaran dana pensiun kepada para pensiunan di outlet Pos. 


Baca Juga: Pos Indonesia Salurkan Dana Pensiun Asabri Langsung ke Rumah Pensiunan

Kini, para pensiunan tak hanya bisa mengambil langsung di outlet Pos, namun juga dapat diantarkan oleh petugas Pos ke rumah pensiunan. Layanan ini untuk sementara hanya berlaku bagi pensiunan yang berusia 65 tahun ke atas. "Di tahap awal ini, kami masih membatasi. Kami masih melihat seperti apa pelaksanaan di lapangan, dan tanggapan para pensiunan," terang Haris. 

PosInd memandang layanan antar dana pensiun ke rumah pensiunan ini sebagai sebuah cara mewujudkan komitmen Pos menjadikannya sebagai layanan unggulan. "Mungkin ada orang tua yang ingin datang ke Kantor Pos untuk reuni dengan teman-temannya. Tapi sekarang karena faktor usia mendorong orang agak butuh usaha untuk datang ke Kantorpos," ujar Haris. 

Faktor lain yang menurut Haris, hal ini harus dilakukan karena Kementerian Pertahanan ingin meningkatkan pelayanan kepada pensiunan. "Kami telah berdiskusi mengenai upaya meningkatkan pelayanan kepada pensiunan ini adalah dengan mengantarkan langsung uang pensiunan ke rumah. Kami mempermudah dengan cara petugas kami datang ke rumah pensiunan," papar Haris.

Baca Juga: Pos Indonesia Menyalurkan Bansos Tunai dan Sembako Langsung ke Rumah KPM

Menurut Haris metode ini akan mudah dilakukan oleh Pos Indonesia. "DNA-nya orang Pos itu memang mengantarkan. Mengantarkan barang, dan sudah tiga tahun terakhir sejak 2020 kita juga mengantarkan uang untuk bantuan langsung tunai terkait Covid, kelangkaan minyak goreng, subsidi BBM," kata Haris. 

Nah, keberhasilan metode pengantaran uang untuk beragam bantuan langsung tunai tersebut kini diterapkan dalam menyalurkan dana pensiun. Haris optimistis cara ini akan sukses serupa dijalankan dalam memegang amanah dari Asabri. Sebab, selama ini Pos Indonesia dalam mengantarkan uang negara berhasil dalam proses pertanggungjawaban cukup baik.  Keberhasilan mekanisme pengantaran bansos menurut Haris akan dilakukan di penyerahan dana pensiunan ini. "Kami tahu mitra Asabri bukan hanya PT Pos, mungkin nanti antara para mitra ini nanti bisa bersinergi dengan PT Pos menggunakan layanan PT Pos untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada para pensiunan," harap dia.

Pos Indonesia juga akan memastikan seluruh dana pensiun diterima sepenuhnya oleh penerima yang berhak. Sebab Pos Indonesia bilang selalu melakukan verifikasi data penerima terlebih dahulu sebelum menyerahkan uang pensiun. Proses ini disebut dengan autentikasi. 

Baca Juga: Perpanjang SIM Tak Perlu Ujian Di SIM Keliling Bekasi & Bogor Hari Ini (17/5)

"Uang yang dibayarkan ini merupakan uang negara, maka kami punya kewajiban memastikan bahwa penerima pensiun ini adalah orang yang berhak dan masih hidup," tutur Haris. Oleh karena itu pihak Asabri mengharuskan adanya autentikasi, memastikan bahwa orang tersebut memang berhak dan masih hidup. 

"Kami berharap dengan dana pensiun dibayar di tempat ini proses tersebut tetap berjalan bahwa penerima memang orang yang berhak melalui proses autentikasi. Jadi memang perlu diintegrasikan antara sistem yang dimiliki PT Pos dengan yang dimiliki ASABRI," kata Haris. Oleh karena itu Pos Indonesia juga menyiapkan aplikasi yang dimiliki dan autentikasi tetap berjalan. 

Salah satu langkah autentikasi yang  dilakukan oleh Pos Indonesia yaitu dengan membuatkan rekening Giro Pos. Melalui rekening tersebut dana pensiunan dipastikan diterima langsung oleh penerima yang berhak. 

"Para pensiun yang menerima dana di Kantor Pos, kami buatkan rekening Giro Pos. Saat kami menerima dana dari Asabri dana tersebut kami distribusikan ke masing-masing rekening Giro Pos pensiun, tapi statusnya masih terblokir," papar Haris. Nanti pada tanggal 1, setelah para pensiunan melakukan autentikasi maka dana pensiun tersebut baru bisa terbuka dari blokirnya dan bisa diambil. Ini menjadi integrasi sistem antara PT Pos dan Asabri sehingga memenuhi ketentuan yang berlaku. 

Beberapa para pensiunan mengaku berterima kasih atas layanan yang diberikan Pos Indonesia terutama pelayanan pengantaran ke rumah. "Dari piloting yang sudah kami lakukan, kami sudah melihat langsung kondisi di lapangan seperti apa, termasuk tanggapan, respons para pensiunan itu luar biasa. Pensiunan yang sudah sepuh, yang berjalan pun susah tentunya pengantaran uang pensiun ini disambut hangat," kata Haris. Para pensiunan berterima kasih kepada Asabri dan PT Pos yang meluncurkan layanan ini. 

Baca Juga: Belanja Pemerintah Bertambah, Namun Penerimaan Negara Keteteran

Pensiunan di Palembang, Sumatera Selatan, Hj Nuraini mengaku senang karena tak perlu bersusah payah datang ke Kantor Pos. "Saya senang dana pensiun diantarkan langsung ke rumah. Terima kasih banyak," kata dia. 

Nuraini mengaku di awal pensiun pada tahun 2006 masih kerap datang langsung ke Kantor Pos. Dia mengaku senang rutinitas datang ke Kantorpos karena bisa bertemu dengan teman-teman lama. "Sekalian reuni," katanya.

Namun kini karena faktor usia, dia tidak bisa dengan mudah datang ke Kantor Pos. Karena itu, dia bersyukur bisa menerima dana pensiun dengan diantarkan langsung oleh petugas Pos ke rumah. Nuraini bercerita dirinya adalah honorer di Polda tahun 1970. Kemudian pada 1980, diangkat menjadi pegawai. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana