KONTAN.CO.ID - JAKARTA - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) atau SIG berupaya meningkatkan pemanfaatan bahan bakar alternatif sebagai energi baru terbarukan (EBT) yang ramah lingkungan melalui penanaman lebih dari 143.000 batang pohon kaliandra merah di area reklamasi Pabrik Tuban, Jawa Timur, dan beberapa lokasi di Sumatra Barat, untuk menggantikan batu bara dalam proses produksi semen di Pabrik Tuban dan Pabrik Indarung. Sekretaris Perusahaan PT Semen Indonesia Tbk, Vita Mahreyni mengatakan, SIG memiliki target yang cukup ambisius untuk menurunkan emisi karbon sebesar 515 Kg CO2/ton semen setara pada tahun 2030, yang mendorong Perusahaan untuk terus berinovasi menciptakan terobosan kreatif guna mencapai target tersebut. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan kaliandra merah yang memiliki potensi sebagai energi alternatif ramah lingkungan berbasis biomassa, yang bersifat karbon netral sehingga mampu menghasilkan jumlah emisi buang yang lebih rendah dibandingkan dengan bahan bakar lainnya.
Tingkatkan Pemakaian Bahan Bakar Ramah Lingkungan, Semen Indonesia (SMGR) Lakukan Ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) atau SIG berupaya meningkatkan pemanfaatan bahan bakar alternatif sebagai energi baru terbarukan (EBT) yang ramah lingkungan melalui penanaman lebih dari 143.000 batang pohon kaliandra merah di area reklamasi Pabrik Tuban, Jawa Timur, dan beberapa lokasi di Sumatra Barat, untuk menggantikan batu bara dalam proses produksi semen di Pabrik Tuban dan Pabrik Indarung. Sekretaris Perusahaan PT Semen Indonesia Tbk, Vita Mahreyni mengatakan, SIG memiliki target yang cukup ambisius untuk menurunkan emisi karbon sebesar 515 Kg CO2/ton semen setara pada tahun 2030, yang mendorong Perusahaan untuk terus berinovasi menciptakan terobosan kreatif guna mencapai target tersebut. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan kaliandra merah yang memiliki potensi sebagai energi alternatif ramah lingkungan berbasis biomassa, yang bersifat karbon netral sehingga mampu menghasilkan jumlah emisi buang yang lebih rendah dibandingkan dengan bahan bakar lainnya.