KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (
PGAS) alias PGN akan memperluas bisnisnya dengan masuk ke bisnis LNG trading, petrokimia, dan turunan gas. Direktur Utama PGN Muhammad Haryo Yunianto mengatakan, pihaknya kini sedang melakukan kajian untuk merambah bidang usaha tersebut. Di samping itu, PGN juga akan meningkatkan pemanfaatan gas bumi melalui pengembangan portofolio pasokan ke industri dan rumah tangga. Saat ini, PGN sedang melakukan kajian teknik untuk masuk ke industri retail. "Dengan adanya PGN sebagai agregator gas di Indonesia, kami bisa lebih memanfaatkan peluang yang ada, baik di sektor konversi pembangkit PLN dari batubara ke gas,
smelter, transportasi laut dan darat, serta petrokimia," ucap Haryo dalam acara public expose PGN secara virtual, Rabu (17/11).
Baca Juga: Pandemi Covid-19 melandai, PGN optimistis volume penjualan gas tumbuh lagi Haryo mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan semua skema pengembangan ini. Pada tahun 2022, PGN akan mulai melakukan
piloting serta implementasi dari pola pengembangan tersebut. PGN juga akan melakukan percepatan pembangunan jaringan gas rumah tangga sebesar 1 juta jaringan. Pada tahun 2024, PGN menargetkan bisa menjangkau 4 juta sambungan gas rumah tangga. Sebagai subholding gas Pertamina, PGN melakukan konsolidasi industri gas bumi nasional melalui berbagai kegiatan untuk mencapai target 23% bauran energi dalam negeri. PGN juga berupaya untuk menjadi pilihan utama dalam masa transisi energi sesuai
roadmap pemerintah. Sebagai motor industri gas dalam negeri, PGN berhasil mencetak pertumbuhan laba bersih sebesar US$ 286 juta atau setara Rp 4,07 triliun (kurs Rp 14.243 per dolar AS) per September 2021. Angka tersebut meroket 437% dibandingkan periode sama tahun lalu.
Baca Juga: PGN (PGAS) targetkan proyek pipa minyak Blok Rokan rampung Januari 2022 Kinerja tersebut diperoleh dari pendapatan sebesar US$ 2,25 miliar atau Rp 32,04 triliun. Sementara
earnings before interest, taxes, depreciation (EBITDA) di periode yang sama mencapai US$ 618 juta atau Rp 8,8 triliun.
Dari segi operasional, PGN mencatatkan volume niaga gas selama periode Januari-September 2021 sebesar 873 BBTUD dan naik jika dibandingkan volume niaga gas per triwulan ketiga 2020 yang sebesar 812 BBTUD. Kemudian, volume transmisi pada periode yang sama tahun 2021 sebesar 1.238 MMSCFD. Di bisnis lifting migas, PGAS juga mencetak volume
upstream sebesar 6,46 MMBOE, tumbuh dari periode sama tahun sebelumnya yang sebesar 5,3 MMBOE. Hal ini karena adanya perbaikan kegiatan operasional serta keberhasilan aktivitas pengeboran dan eksplorasi, terutama dari Blok Pangkah, Muriah, Ketapang, dan Muara Bakau.
Baca Juga: PGN genjot pemanfaatan gas bumi sektor industri Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati