KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) melaporkan bahwa penetrasi industri asuransi jiwa pada semester I-2024 mencapai 0,8% dari produk domestik bruto (PDB). Berdasarkan jangkauan, penetrasi asuransi jiwa di Indonesia baru mencapai 6,6% dari total populasi. Menanggapi data tersebut, BNI Life menyatakan bahwa penguatan kanal digital berpotensi meningkatkan penetrasi asuransi jiwa, meskipun kontribusi dari kanal digital masih lebih rendah dibandingkan dengan kanal lain seperti bancassurance, telemarketing, dan agency.
Direktur Keuangan BNI Life, Eben Eser Nainggolan, mengungkapkan bahwa premi dari kanal digital terus tumbuh seiring dengan penerapan strategi pemasaran digital, pengembangan produk, serta perluasan jumlah kanal distribusi. Baca Juga: Ditopang Saham dan Obligasi, Investasi BNI Life Tembus Rp 743,6 Miliar “Maka ke depannya, harapan kami kanal digital bisa berkolaborasi dengan kanal lainnya sehingga dapat meningkatkan potensi bisnis,” kata Eben kepada KONTAN, Selasa (22/10). Eben menjelaskan, BNI Life saat ini memasarkan produk asuransi digital melalui dua platform, yaitu BNI Mobile Banking dan Microsite Plan BLife. Kedua platform ini digunakan sebagai kanal distribusi bagi produk BNI Life Digi Micro Protection dan Asuransi Mikro BNI Life Pandai+. Produk asuransi yang dipasarkan secara online, menurut Eben, adalah produk dengan persyaratan sederhana dan proses cepat, seperti asuransi mikro dan asuransi kecelakaan diri. Selain itu, terdapat juga produk customized yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah serta target pasar.