KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai pasar sepatu di Indonesia diperkirakan mencapai US$ 5 miliar atau sekitar Rp 80 triliun. Hal ini yang membuat bisnis sepatu memiliki prospek yang bagus. Putera Dwi Karunia, Co-Founder & COO Brodo menceritakan, bisnis sepatu Brodo sempat menurun pada tahun 2020 karena dampak pandemi Covid-19. Ia mengakui, saat itu dari 15 outlet Brodo, hanya 2 outlet yang masih bertahan. Namun, seiring berjalannya waktu, sejak tahun 2021 outlet yang dibuka kembali bertambah secara bertahap dan saat ini telah ada 11 outlet Brodo yang sebagian besar berada di Pulau Jawa.
Seiring bertambahnya outlet, Brodo juga mencetak pertumbuhan
double digit atau sekitar belasan persen setiap tahunnya, dari tahun 2021 sampai tahun ini. Brodo meyakini, outlet offline masih dibutuhkan karena konsumen dapat melihat dan mencoba secara langsung produk yang akan dibelinya.
Baca Juga: Brand Sepatu Lokal Brodo Makin Ekspansif Membuka Toko Offline Putera mengatakan, kontribusi penjualan online/marketplace membantu pertumbuhan. Meski begitu, Brodo juga tetap membuka outlet baru ke depannya. "Tahun ini kita akan handle (menjadi) 15 toko lagi. Tahun depan mungkin akan lebih ekspansif lagi, kita tahun depan akan buka 15 outlet sampai 20 outlet lagi," ujar Putera kepada Kontan, Kamis (22/8). Berdasarkan data internal, Putera mengungkapkan, daya beli konsumen yang datang ke outlet offline lebih besar dibanding pembelian di online atau
marketplace. Dia mencontohkan, Brodo tengah mencoba membuka outlet di Grand Indonesia melalui fasilitasi GDP Venture. Dari pengamatannya, perilaku konsumen di pusat perbelanjaan/mall mempunyai prospek menjanjikan karena membeli/nilai belanja produk yang lebih besar. Sedangkan konsumen yang membeli via online
/marketplace biasanya konsumen
discount hunter. Seperti konsumen yang membeli saat momen tanggal kembar karena adanya diskon dari
marketplace, yakni diskon 8/8 (8 Agustus), 12/12 (12 Desember), atau momen sejenisnya. "Sebelum tahun ini (kontribusi penjualan) 80% dari online, 20% dari offline. Tahun ini, 75% dari online, 25% dari offline," ungkap Putera.
Baca Juga: Besarkan Bisnis dari Kesulitan Mencari Sepatu Putera mengatakan, konsumen Brodo biasanya tergolong dalam dua jenis yakni kelompok
first jober (yang baru masuk kerja) dan keluarga muda dengan umur sekitar 30 tahun awal atau early 30.
Ke depan, Brodo memperkirakan sepatu sneakers, sepatu lari, atau sepatu jenis
sportstyle akan semakin diminati konsumen. Hal ini karena tren gaya hidup sehat di masyarakat dan banyaknya event-event olahraga seperti
event fun run,
event lari maraton, dan
event olahraga lainnya. Sampai saat ini, tercatat telah ada 200 desain produk Brodo dengan berbagai ukuran. Brodo juga tengah menjajaki kerja sama dengan pemain timnas sepak bola Indonesia Jay Idzes untuk menjadi
brand ambassador produk parfum dan pomade yang akan diluncurkan. "Kalau kita produksi sebulan bisa 100.000 pasang sepatu," terang Putera. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .