Tingkatkan penjualan listrik, PLN siap sasar pasar smelter



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) meraih peluang untuk meningkatkan penjualan listrik dengan menyasar pasar smelter. Peluang itu terbuka lebar di tengah maraknya pembangunan smelter seiring dengan program hilirisasi mineral.

Terlebih, pabrik pemurnian dan pengolahan mineral ini membutuhkan pasokan setrum yang besar. Karenanya, PLN berupaya untuk menarik kontrak baru demi menambah jumlah pelanggan.

Menurut Senior Executive Vice President Bisnis dan Pelayanan Pelanggan PLN Yuddy Setyo Wicaksono, saat ini PLN baru melayani tiga smelter yang berada di daerah Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan. Untuk ketiga pelanggan tersebut, PLN memasok setrum sebesar 73,1 Mega Volt Ampere (MVA).


"Saat ini pelanggan existing ada tiga smelter dengan total daya 73,1 MVA," kata Yuddy kepada Kontan.co.id, Selasa (14/5).

Dengan memperhatikan progres pembangunan smelter saat ini, sambung Yuddy, PLN melihat adanya potensi tambahan 23 pelanggan hingga tahun 2022. Total daya yang diperlukan diperkirakan mencapai 3.321 MVA.

Yuddy bilang, saat ini PLN memiliki dua kontrak baru yang ditargetkan sudah bisa mengaliri listrik mulai tahun ini. "Diperkirakan nyala pada tahun ini dengan daya 236 MVA," imbuhnya.

Hingga tahun 2022, PLN telah memiliki nota kesepahahaman (MoU) dengan sembilan pelanggan. Wilayahnya tersebar di daerah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan dengan total daya 2.028,5 MVA.

Yuddy merinci, proyeksi pasokan listrik akan diantarkan pada tiga pelanggan mulai tahun 2020 dengan daya 453 MVA. Berlanjut pada tahun 2021 kepada tiga pelanggan dengan daya 794,5 MVA, serta tahun 2022 dengan tiga pelanggan berdaya 779 MVA.

Smelter memang menjadi salah satu pasar yang hendak disasar PLN untuk meningkatkan serapan atau penjualan listrik. 

Sebelumnya, Direktur Perencanaan Korporat PLN Syofvi Felienty Roekman mengatakan PLN akan mengoptimalkan serapan setrum dari smelter, kompor induksi dan kendaraan listrik yang saat ini penggunaannya tengah digencarkan.

"Kita mau dorong mobil listrik, kompor induksi, dan smelter yang banyak di Sulawesi, tahun 2019 baru masuk beberapa. Kita dorongnya ke arah sana," ujar Syofvi beberapa waktu lalu.

Sofvie bilang, jika hilirisasi mineral dalam smelter ini bisa berjalan optimal, maka hal tersebut akan memberikan dampak positif bagi PLN. “Kalau smelter-nya jalan bagus, saya yakin konsumsinya bisa besar,” ungkapnya.

Pada tahun ini, mematok target penjualan listrik sebesar 245 TeraWatthour (TWh) atau naik 5,6% dari realisasi tahun 2018 yang sebesar 232 TWh.

Dalam proyeksi permintaan atau demand forecast Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2019-2028, pertumbuhan listrik diproyeksikan mencapai 6,42%. Adapun, tambahan rata-rata pelanggan diperkirakan bisa mencapai 3,3 juta pelanggan pada tahun 2019-2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi