Tingkatkan produksi chip, Intel berencana akuisisi GlobalFoundries



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Intel Corp (INTC.O) sedang dalam pembicaraan untuk melakukan akuisisi terhadap produsen semikonduktor GlobalFoundries Inc. Nilai akuisisi ini diproyeksi mencapai US$ 30 miliar. 

Langkah tersebut menjadi upaya Intel untuk mengembangkan produksi chip-nya. Mengutip Reuters, pembicaraan dilakukan saat industri global tertatih-tatih merasakan dampak dari kekurangan semikonduktor. 

Kesepakatan itu bisa membantu Intel meningkatkan produksi chip pada saat permintaan sedang mencapai puncaknya. Di sisi lain, perusahaan ingin mulai memproduksi chip untuk pembuat mobil yang telah berjuang untuk menjaga operasi tetap berjalan karena demand yang memuncak namun di sisi lain minim suplai.


Intel, salah satu perusahaan terakhir di industri semikonduktor yang mendesain dan memproduksi chip-nya sendiri, mengatakan awal tahun ini akan memperluas kapasitas manufaktur chip canggihnya dengan menghabiskan dana sebesar US$ 20 miliar. Investasi ini dilakukan seluruh pabriknya yang berada di Amerika Serikat (AS).

Di sisi lain, Intel akan membuka pabriknya untuk desainer chip luar, karena bersaing dengan Taiwan Semiconductor Manufacturing Co Ltd (TSMC) dan Samsung Electronics Co Ltd Korea. Sedangkan, GlobalFoundries, yang dimiliki oleh dana kekayaan berdaulat Abu Dhabi, Mubadala Investment Co, memiliki jejak manufaktur di seluruh AS, Eropa, dan Asia.

Baca Juga: China ancam warga yang tidak mau divaksin Covid-19

Pelanggan terbesar GlobalFoundries adalah Advanced Micro Devices Inc, yang memiliki kesepakatan pasokan komponen chip selama bertahun-tahun, yang nilainya sekitar US$ 1,6 miliar di tahun ini. Berhubung AMD adalah saingan Intel, maka perusahaan tampak akan ada kesulitan dalam proses pengambilalihan ini.

Kekurangan pasokan chip memang telah mengganggu industri manufaktur di berbagai sektor, sehingga menyebabkan penutupan sementara pabrik mobil dan berkurangnya pasokan barang-barang seperti komputer dan beberapa peralatan elektronik. 

Para produsen mobil pun sangat terpukul karena tidak bisa mendapatkan chip yang cukup untuk semua kendaraan mereka dan ada yang menaikkan beberapa biaya elektronik juga.

Presiden AS Joe Biden telah berjanji untuk mengambil langkah-langkah untuk membantu mengurangi kekurangan chip. Dia pun berjanji untuk menghabiskan miliaran dolar untuk meningkatkan kapasitas. Pemerintah di luar AS pun telah mengisyaratkan komitmen serupa .

TSMC, pembuat chip dengan kontrak terbesar di dunia, pada minggu ini mengatakan, pihaknya memperkirakan masalah pasokan chip yang menghambat pembuat mobil mulai mereda dalam beberapa bulan mendatang setelah menggenjot produksi chip mobilnya. 

Di sisi lain, produsen mobil telah mengisyaratkan bahwa mereka memperkirakan kekurangan akan berlanjut hingga tahun depan.

Selanjutnya: Tiga hari beruntun, Malaysia mencatat rekor kasus Covid-19!

Editor: Anna Suci Perwitasari