KONTAN.CO.ID - JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, menekankan urgensi kemitraan dengan petani padi sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan mereka. Bayu menggarisbawahi bahwa peningkatan cadangan pangan di dalam negeri memerlukan kontribusi dari semua pihak, termasuk sektor swasta. Oleh karena itu, diperlukan program yang dapat membantu petani dalam mengakses sarana dan prasarana produksi pertanian, serta memberikan pendampingan dalam menerapkan praktik pertanian yang baik (Good Agriculture Practices).
Baca Juga: Pemerintah Kembali Salurkan Bantuan Beras Kepada 22 Juta Penerima "Program yang efektif diperlukan untuk mendukung peran petani sebagai pelaku utama dalam produksi pangan," ujar Bayu saat berkunjung ke pabrik PT Wilmar Padi Indonesia (WPI) di Serang, Banten (8/1) seperti dikutip dari siaran pers WPI. Selama kunjungan tersebut, Bayu Krisnamurthi bersama rombongan dari Bulog terlibat dalam diskusi mengenai perberasan dan melakukan peninjauan fasilitas milik WPI. Rice Business Head WPI, Saronto, menjelaskan bahwa pihaknya telah melaksanakan Farmer Engagement Program (FEP) selama periode 2021-2023, yang telah terealisasi di lahan seluas 12.592 hektare (ha). Hingga awal Januari tahun ini, sudah tercatat 8.706 ha lahan yang terlibat dalam program tersebut. "Diperlukan penambahan luasan lahan pada awal tahun ini karena petani mengejar awal musim tanam," ungkap Saronto.
Baca Juga: Ada Oknum yang Berguling-guling di Beras, BULOG Tindak Tegas Dalam FEP, petani mendapatkan bantuan agri input seperti pupuk, pestisida, benih unggul, asuransi pertanian, dan pendampingan. Keberhasilan program ini juga didukung oleh partisipasi pemerintah daerah, dinas pertanian, perusahaan agri input, dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). WPI menjalin kerja sama dengan sejumlah bank untuk memberikan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
WPI memiliki tiga tujuan utama dalam menjalankan bisnisnya. Pertama, membantu meningkatkan kesejahteraan petani dengan membeli gabah dengan harga yang adil. Kedua, mendukung pemerintah dalam mencapai ketahanan pangan.
Baca Juga: Hitung Cermat Rencana Impor Beras 3 Juta Ton di Tahun 2024 Ketiga, berkontribusi pada upaya pemerintah untuk mengendalikan inflasi akibat kenaikan harga beras."Kami berupaya mengikuti arahan pemerintah untuk ikut meningkatkan ketahanan pangan di dalam negeri," ujar Saronto. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli