KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peran Komando Strategi Pembagunan Pertanian (KostraTani) sebagai pusat pembangunan pertanian di tingkat tingkat kecamatan sangat penting. Karena itu, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) memperkuat peran KostraTani sebagai Pusat Gerakan Pembangunan Pertanian Nasional. Salah satu peran Kostratani direalisasikan Kementan dengan menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas bagi Petani dan Penyuluh Pertanian di Provinsi Kalimantan Tengah oleh SMKPPN Banjarbaru, selaku Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendidikan di wilayah Kalimantan.
Bimtek bagi petani dan penyuluh di Kalimantan Tengah yang berorientasi pada pengabdian kepada masyarakat khususnya petani, untuk 2023 kembali digelar oleh Kementan melalui UPT-nya yakni Sekolah Menengah Kejuruan -Pembangunan Pertanian (SMK-PP) Negeri Banjarbaru.
Baca Juga: Ini Perintah Wapres Kepada Kementan Soal Ketahanan Pangan Dalam Negeri Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi menggaris bawahi bahwa kunci sukses pembangunan pertanian adalah peningkatan produktivitas, yang berada di tangan petani dan penyuluh. Menurutnya, BPPSDMP Kementan terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas SDM melalui melalui peningkatan kompetensi teknis, manajerial dan sosiokultural. "Siapa SDM pertanian itu? Ya petani, penyuluh, petani milenial, Poktan, juga Gapoktan. Kami siap untuk genjot produktivitas dengan, mendukung program-program pertanian,” kata Dedi Nursyamsi dalam siaran pers Kementan, Minggu (29/1). Bimtek pada lokasi Food Estate di Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah digelar di wilayah kerja Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Jabiren dan dimulai pada Selasa lalu (24/1).
Baca Juga: Kementan Genjot Peningkatan Produksi Pangan Lokal Selama dua hari, sebanyak 25 petani dan kelompok tani dari Kecamatan Jabiren ini, mendapatkan materi dari penyuluh berpengalaman dari Balai Pengkajian dan Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Tengah, M Anang Firmansyah berupa materi cara pembuatan pupuk organik dan pestisida nabati. Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso mengatakan, kegiatan ini diadakan untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan petani dalam meningkatkan hasil pertanian melalui peningkatan penggunaan pupuk organik dan pestisida. Selain itu, kegiatan tersebut juga mendukung Program Kementan yaitu Gerakan Pro Tani Organik (Genta Organik) yaitu penggunaan pupuk organik.
Baca Juga: Anggaran Dipotong, Target Budidaya Kedelai Tahun 2023 Turun Menjadi 250.000 Hektare Koordinator BPP Jabiren, Mambang menyambut baik kegiatan Bimtek seraya mengapresiasi inisiasi Kementan melalui SMKPPN Banjarbaru. Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo kerap mengingatkan tentang kunci keberhasilan pembangunan pertanian adalah SDM pertanian, yakni petani dan penyuluh. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli