KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Varian baru virus corona (Covid-19) terus bermunculan. Bahkan varian Delta disinyalir menjadi salah satu penyebab lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia. Satu pemicu gelombang infeksi virus corona di Indonesia belakangan ini adalah kehadiran varian Delta. Demikian keterangan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di web resminya, yang diunggah pertengahan Juni silam. “Varian Delta banyak ditemukan di berbagai daerah di Indonesia,” kata Wiku Adisasmito, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19.
Jika merujuk pada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kiprah varian Delta cukup mencemaskan. Varian yang pertama kali teridentifikasi pada Juni 2020 di India, sudah menyebar ke lebih dari 80 negara per pertengahan tahun ini. Epidemiolog dari Griffith University di Australia, Dicky Budiman mengungkapkan, munculnya sejumlah varian baru merupakan konsekuensi yang tak terhindarkan. Ada dua penyebabnya, yakni virus Covid-19 masih relatif baru dan belum terkendalinya pandemi Covid-19 pada beberapa negara.
Baca Juga: Perbedaan gejala Covid-19 varian Wuhan, Beta, Delta "Maka semakin mudah menginfeksi manusia dan semakin leluasa virus bermutasi dan hasilkan varian baru," kata Dicky kepada Kontan.co.id, Selasa (20/7). Dia menambahkan, kondisi ini rentan terjadi pada negara dengan
positivity rate di atas 5% termasuk Indonesia. Kehadiran varian baru khususnya Delta Varian diakui Dicky punya dampak lebih mematikan ketimbang varian awal. Kendati tergolong varian baru, Dicky memastikan strategi yang dilakukan masih tetap sama yakni dengan meningkatkan protokol kesehatan. Kendati demikian, perlu ada peningkatan kuantitas dan kualitas dari yang dilakukan selama ini.
"Strategi tidak berubah, upaya 3T dan 5M perkuat dengan vaksinasi," sambung Dicky. Dia memastikan, peningkatan kualitas dan kuantitas juga dapat mencegah lahirnya varian baru
made in Indonesia. Selain itu, jika tidak ingin berlama-lama dalam situasi pembatasan maka perlu ada penguatan pelaksanaan protokol kesehatan. "Yang jadi masalah adalah ketika strategi 3T belum memadai dan perbesar peluang mutasi lahir varian baru. Perlu tingkatkan luar biasa 3T, 5M dan perkuat dengan vaksinasi," pungkas Dicky.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari