Tingkatkan tekanan terhadap Maduro, AS beri sanksi ke perusahaan minyak Venezuela



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON / CARACAS - Pemerintahan Presiden Donald Trump pada hari Senin, (28/1) mengumukan sanksi besar-besaran terhadap perusahaan minyak Venezuela yakni PDVSA yang sangat membatasi ekspor minyak milik negara tersebut. Sanksi ini akan menekan ekspor minyak mentah negara anggota OPEC tersebut ke Amerika Serikat (AS) dan menekan Presiden sosialis Nicolas Maduro untuk mundur.

Beberapa menit sebelum pengumuman, Juan Guaido, pemimpin oposisi Venezuela yang menyatakan dirinya sebagai presiden sementara pekan lalu dengan dukungan A.S., mengatakan kongres akan memberi nama dewan direksi baru untuk perusahaan dan anak perusahaan A.S, Citgo.

Guaido, yang didukung oleh AS dan sebagian besar negara di belahan barat mengatakan, Maduro mencuri suara sehingga terpilih kembali, karena alasan tersebut, ia harus mengundurkan diri untuk memungkinkan pemilihan yang baru dan adil dilakukan.


Maduro, dalam siaran langsung nasional pada hari Senin, menuduh AS mencoba mencuri Citgo Petroleum, industri pemurnian minyak yang menjadi aset Venezuela paling penting sebagai anggota OPEC di AS. Dia berjanji, pihaknya akan mengambil tindakan hukum sebagai tanggapan.

Tiga sumber Reuters yang mengetahui tentang keputusan itu mengatakan bahwa PDVSA telah memerintahkan pelanggan mereka untuk memuat minyak mentah Venezuela menuju AS dan membayar di muka untuk pengisian di kapal kargo atau mereka tidak akan menerima otorisasi untuk mengisi kapal atau meninggalkan pelabuhan.

Sanksi administrasi Trump tidak lagi melarang perusahaan AS membeli minyak Venezuela, tetapi karena hasil penjualan tersebut akan dimasukkan ke dalam akun yang diblokir, PDVSA kemungkinan akan dengan cepat menghentikan pengiriman minyak mentahnya ke AS yang selaa ini klien utamanya.

"Jika orang-orang di Venezuela ingin terus menjual minyak kepada kami, selama uang itu masuk ke dalam rekening yang diblokir, kami akan terus mengambilnya, jika tidak, kami tidak akan membelinya," kata Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin pada briefing Gedung Putih. Ia melanjutkan, untuk yang sudah dalam perjalan ke AS yang telah dibayar tetap melanjutkan perjalanan ke AS.

Penasihat keamanan nasional Gedung Putih John Bolton menambahkan, langkah tersebut akan menelan biaya US$ 11 miliar bagi Maduro karena kehilangan hasil ekspor tahun depan dan menghalangi dia mengakses aset PDVSA senilai US$ 7 miliar.

Meskipun ada pengecualian signifikan, seperti aturan yang memungkinkan Citgo untuk tetap menggunakan minyak mentah Venezuela di kilang A.S., sanksi itu kemungkinan akan menyebabkan beberapa pemesanan ulang aliran minyak global karena Venezuela berusaha untuk menjual di tempat lain.

Editor: Noverius Laoli