Tingkatkan transaksi, Tokopedia.com beriklan di TV



JAKARTA. Portal belanja online Tokopedia.com semakin ekspansif menjaring penjual dan pembeli di tahun ini. Sebagai marketplace, Tokopedia yang berperan sebagai mediator antara penjual dengan pembeli ini berharap namanya semakin bisa diingat khalayak. Salah satu caranya adalah dengan mulai lakukan kegiatan marketing, beriklan di media televisi.

CEO Tokopedia William Tanuwijaya menyatakan, terhitung tahun ini, Tokopedia.com akan berinvestasi lebih banyak dibanding lima tahun lalu. Tahun ini perseroan akan mulai anggarkan bujet buat iklan.

"Tahun ini investasi lebih besar karena ada iklan. Tahun lalu investasi hanya untuk produk (penguatan server, sistem TI). Nilainya bisa sampai miliaran," kata William, akhir pekan kemarin.


Selain itu, Tokopedia juga fokus untuk bisa meraih pendapatan. Pasalnya, selama lima tahun berdiri, pendapatan Tokopedia.com masih nihil dan alami kerugian. "Kami masih rugi, masih andalkan modal dari venture capital. Ini hal yang biasa, Amazon saja baru bisa meraih pendapatan 10 tahun. Bisnis start up itu ya, memang harus sabar," ucapnya.

Maka itu, harapannya tahun ini program monetisasi Tokopedia.com bisa berjalan dengan baik. Salah satu cara monetisasinya adalah dengan program berbayar bernama Gold Merchant. Jadi, merchant (penjual) di program ini harus membayar Rp 100.000 per bulan, penjual. Keuntungannya, bisa memberikan pegawai mereka beberapa otoritas dalam mengurus toko atau akun di Tokopedia sesuai dengan keinginan sang penjual. Gold Merchant juga menyediakan berbagai fitur lain seperti konversi mata uang otomatis untuk para penjual yang memang berurusan dengan hal ini untuk tiap transaksinya.

William bilang, respon penjual sudah cukup baik terhadap program ini. Namun, sejak diluncurkan kuartal akhir tahun lalu sampai saat ini kurang dari 10% alias masih single digit yang ikut Gold Merchant. Saat ini jumlah merchant mencapai lebih dari 10.000 penjual. "Kami ingin tingkatkan supaya bisa mencapai 10% dari total merchant tahun ini," katanya.

Strategi monetisasi ini diharapkan juga bisa mendorong pendapatan Tokopedia.com. Maklum, selama ini Tokopedia.com tak pernah bebankan pembayaran komisi pada transaksi penjualan.

William mengklaim, pertumbuhan volume transaksi per bulannya mencapai 200%. Adapun, untuk nilai transaksi pertumbuhannya baru 10% per bulan. Dia berharap, pertumbuhannya bisa meningkat double tahun ini.

Asal tahu saja, Tokopedia.com adalah start up lokal berbentuk e-commerce yang berdiri sejak 2009. Tiap tahunnya, Tokopedia.com selalu mendapatkkan suntikan dana dari pemodal ventura dunia, East Ventures (2010), CyberAgent Ventures (2011), Beenos (2012), hingga Softbank (2013).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto