KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Prabowo Subianto mengunjungi Kawasan Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB), Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat. Kawasan ini menjadi salah satu modeling tambak budidaya ikan nila salin (BINS). Melalui kunjungan ini, pemerintah mendorong sektor perikanan budidaya sebagai salah satu pilar utama ekonomi nasional.
Presiden Prabowo tiba di kawasan BLUPPB Karawang sekitar pukul 09.00 WIB. Prabowo langsung menuju menara pandang untuk meninjau tambak budidaya ikan nila salin. Dari atas menara, Presiden menyaksikan langsung proses budidaya yang berlangsung di kawasan tersebut. Setelahnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono memberikan penjelasan melalui display panel mengenai potensi dan produktivitas tambak budidaya ini. Baca Juga:
Babak Baru Nasib Hotel Sultan di Era Prabowo, Pemerintah Akan Ambil Alih "Tambak ikan nila salin di Karawang memiliki target produksi mencapai 80 ton -100 ton per hektare per siklus," ujar Trenggono, Senin (2/12). Presiden Prabowo bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono serta Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan Didit Herdiawan kemudian melakukan penebaran benih ikan nila salin di salah satu kolam tambak. Penebaran ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas tambak serta mendukung program prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berbasis ekonomi biru. Setelah itu, Prabowo meninjau area pendederan benih ikan nila salin yang menjadi bagian dari siklus awal budidaya. Prabowo juga menyempatkan diri menyapa warga dan para pembudidaya ikan yang berada di sekitar kawasan tambak. Untuk diketahui, program budidaya ikan nila salin di BLUPPB Karawang akan mendukung penyediaan makanan bergizi gratis berbasis protein ikan kepada masyarakat. Hal tersebut sejalan dengan upaya pemerintah untuk mengatasi stunting dan meningkatkan kualitas gizi masyarakat.
Baca Juga: Pemerintah Turunkan Harga Tiket untuk Nataru 2024, Begini Tanggapan Air Asia KKP mengatakan modeling tambak BINS Karawang sebagai langkah awal dalam pelaksanaan program revitalisasi tambak pantai utara (Pantura) Jawa.
KKP akan merevitalisasi 78.000 hektar tambak kurang produktif di empat provinsi mulai dari Banten hingga Jawa Timur. Revitalisasi akan dimulai pada tahun 2025 dan dilakukan secara bertahap hingga tahun 2029.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari