JAKARTA. PT Timah (Persero) Tbk (TINS) berniat menggelar aksi korporasi baru. Emiten plat merah ini berencana membangun pabrik pengolahan dan peleburan (smelter) bijih timah menjadi logam timah di Kabupaten, Belitung Timur, Bangka Belitung. Agung Nugroho, Sekretaris Perusahaan TINS menuturkan, kapasitas smelter baru yang akan mulai dibangun tahun 2014 itu direncakan sebanyak 3.000 ton per tahun. TINS menilai kapasitas tersebut merupakan jumlah paling sesuai dengan produksi bijih timah saat ini. "Jika nantinya produksi logam timah meningkat, kami membuka kemungkinan untuk meningkatkan kapasitas ataupun membangun smelter baru," kata Agung kepada KONTAN, Jumat (7/2). Unit baru di Belitung Timur itu nantinya akan menambah jumlah smelter TINS menjadi tiga unit. Saat ini, TINS sudah mengoperasikan dua smelter yang berlokasi di Kundur, Kepulauan Riau dan Muntok, Bangka Barat. Agung bilang, pembangunan smelter baru setidaknya memiliki dua tujuan. Pertama, TINS ingin melakukan efisiensi dalam rantai produksi dan peleburan bijih timah. Selama ini, TINS harus mengangkut bijih timah yang diproduksi di Belitung Timur ke smelter Muntok. "Dengan membangun di Belitung Timur langsung, kami bisa melakukan efisiensi terutama dalam hal transportasi," ungkap Agung. Kedua, pembangunan smelter baru merupakan strategi antisipasi TINS dalam menghadapi lonjakan pasokan logam timah.Selain menambang sendiri, TINS memang berniat membeli logam timah dair penambang-penambang rakyat. Rencana ini mengharuskan TINS memiliki kapasitas peleburan yang lebih banyak. Tak hanya itu, produksi logam timah berpotensi meningkat seiring rencana TINS untuk melakukan penambangan timah lepas pantai di Oliver, Belitung Timur. Saat ini, TINS masih mengajukan izin kepada pemerintah daerah setempat terkait rencana itu. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
TINS bangun smelter baru berkapasitas 3.000 ton
JAKARTA. PT Timah (Persero) Tbk (TINS) berniat menggelar aksi korporasi baru. Emiten plat merah ini berencana membangun pabrik pengolahan dan peleburan (smelter) bijih timah menjadi logam timah di Kabupaten, Belitung Timur, Bangka Belitung. Agung Nugroho, Sekretaris Perusahaan TINS menuturkan, kapasitas smelter baru yang akan mulai dibangun tahun 2014 itu direncakan sebanyak 3.000 ton per tahun. TINS menilai kapasitas tersebut merupakan jumlah paling sesuai dengan produksi bijih timah saat ini. "Jika nantinya produksi logam timah meningkat, kami membuka kemungkinan untuk meningkatkan kapasitas ataupun membangun smelter baru," kata Agung kepada KONTAN, Jumat (7/2). Unit baru di Belitung Timur itu nantinya akan menambah jumlah smelter TINS menjadi tiga unit. Saat ini, TINS sudah mengoperasikan dua smelter yang berlokasi di Kundur, Kepulauan Riau dan Muntok, Bangka Barat. Agung bilang, pembangunan smelter baru setidaknya memiliki dua tujuan. Pertama, TINS ingin melakukan efisiensi dalam rantai produksi dan peleburan bijih timah. Selama ini, TINS harus mengangkut bijih timah yang diproduksi di Belitung Timur ke smelter Muntok. "Dengan membangun di Belitung Timur langsung, kami bisa melakukan efisiensi terutama dalam hal transportasi," ungkap Agung. Kedua, pembangunan smelter baru merupakan strategi antisipasi TINS dalam menghadapi lonjakan pasokan logam timah.Selain menambang sendiri, TINS memang berniat membeli logam timah dair penambang-penambang rakyat. Rencana ini mengharuskan TINS memiliki kapasitas peleburan yang lebih banyak. Tak hanya itu, produksi logam timah berpotensi meningkat seiring rencana TINS untuk melakukan penambangan timah lepas pantai di Oliver, Belitung Timur. Saat ini, TINS masih mengajukan izin kepada pemerintah daerah setempat terkait rencana itu. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News