JAKARTA. Bisnis tambang memang tengah melesu saat ini. Operasional yang dilakukan oleh para emiten tambang pun tak terlalu pesat. Alhasil, kondisi tersebut tercermin dari belanja modal atau capital expenditure (capex) yang telah digunakan emiten . Di tahun ini, PT Timah (Persero) Tbk (TINS) menganggarkan capex sebesar Rp 1,3 triliun. Namun sampai Juli, serapannya baru sekitar 30% atau Rp 390 miliar. Adapun, pengunaannya yakni untuk hal yang berkaitan dengan produksi. “(Penggunaan capex) sedikit. Karena dengan situasi saat ini, lebih baik pruden,” ungkap Agung Nugroho, Sekretaris Perusahaan TINS, kepada KONTAN, Senin, (11/8).
TINS baru serap capex 30%
JAKARTA. Bisnis tambang memang tengah melesu saat ini. Operasional yang dilakukan oleh para emiten tambang pun tak terlalu pesat. Alhasil, kondisi tersebut tercermin dari belanja modal atau capital expenditure (capex) yang telah digunakan emiten . Di tahun ini, PT Timah (Persero) Tbk (TINS) menganggarkan capex sebesar Rp 1,3 triliun. Namun sampai Juli, serapannya baru sekitar 30% atau Rp 390 miliar. Adapun, pengunaannya yakni untuk hal yang berkaitan dengan produksi. “(Penggunaan capex) sedikit. Karena dengan situasi saat ini, lebih baik pruden,” ungkap Agung Nugroho, Sekretaris Perusahaan TINS, kepada KONTAN, Senin, (11/8).