JAKARTA. Setelah ditunda setahun, PT Timah Tbk (TINS) memutuskan mengurungkan niat membangun unit pemurnian dan peleburan (smelter) timah di Myanmar. Setelah melakukan studi kelayakan dan penelaahan mendalam, emiten pelat merah ini tak kunjung mendapatkan lokasi ideal untuk membangun smelter di Myanmar. "Kami berkesimpulan, membangun smelter greenfield di Myanmar sulit terealisasi karena lokasi yang tak ideal dan situasi keamanan di sana kurang kondusif," ungkap Agung Nugroho, Sekretaris Perusahaan TINS kepada KONTAN, Kamis (18/12). Semula, pembangunan smelter di Myanmar merupakan kelanjutan ekspansi TINS di negara itu. Untuk memuluskan ekspansi di sana, TINS sudah mendirikan dua anak usaha baru, yakni PT Timah Myanmar Mining dan PT Timah Myanmar.
TINS batal bangun smelter di Myanmar
JAKARTA. Setelah ditunda setahun, PT Timah Tbk (TINS) memutuskan mengurungkan niat membangun unit pemurnian dan peleburan (smelter) timah di Myanmar. Setelah melakukan studi kelayakan dan penelaahan mendalam, emiten pelat merah ini tak kunjung mendapatkan lokasi ideal untuk membangun smelter di Myanmar. "Kami berkesimpulan, membangun smelter greenfield di Myanmar sulit terealisasi karena lokasi yang tak ideal dan situasi keamanan di sana kurang kondusif," ungkap Agung Nugroho, Sekretaris Perusahaan TINS kepada KONTAN, Kamis (18/12). Semula, pembangunan smelter di Myanmar merupakan kelanjutan ekspansi TINS di negara itu. Untuk memuluskan ekspansi di sana, TINS sudah mendirikan dua anak usaha baru, yakni PT Timah Myanmar Mining dan PT Timah Myanmar.