JAKARTA. PT Timah Tbk (TINS) membidik produksi tahun ini 30.000 ton. Jumlah ini tumbuh 20% dibandingkan estimasi produksi 2016, yaitu 25.000 ton. Demi menggenjot produksi, TINS mengalokasikan belanja modal tahun 2017 senilai Rp 2,3 triliun, naik 130% dibandingkan dengan capex tahun lalu sebesar Rp 1 triliun. Sebagian besar dana digunakan untuk menambah kapasitas produksi, peremajaan alat tambang dan perawatan alat yang sudah ada. Direktur TINS M Riza Pahlevi menyatakan, peningkatan produksi dilakukan demi memenuhi permintaan timah di pasar global. TINS adalah eksportir logam timah terbesar di dunia. "Hampir 95% produksi PT Timah diekspor ke luar negeri. Tujuan ekspor terbesar yaitu Asia, Eropa dan Amerika," ujar dia, Senin (6/2).
TINS bidik produksi timah tumbuh 20%
JAKARTA. PT Timah Tbk (TINS) membidik produksi tahun ini 30.000 ton. Jumlah ini tumbuh 20% dibandingkan estimasi produksi 2016, yaitu 25.000 ton. Demi menggenjot produksi, TINS mengalokasikan belanja modal tahun 2017 senilai Rp 2,3 triliun, naik 130% dibandingkan dengan capex tahun lalu sebesar Rp 1 triliun. Sebagian besar dana digunakan untuk menambah kapasitas produksi, peremajaan alat tambang dan perawatan alat yang sudah ada. Direktur TINS M Riza Pahlevi menyatakan, peningkatan produksi dilakukan demi memenuhi permintaan timah di pasar global. TINS adalah eksportir logam timah terbesar di dunia. "Hampir 95% produksi PT Timah diekspor ke luar negeri. Tujuan ekspor terbesar yaitu Asia, Eropa dan Amerika," ujar dia, Senin (6/2).