JAKARTA. Meski harga jual rata-rata timah belum sesuai ekspektasi, PT Timah (Persero) Tbk (TINS) tetap optimistis bisa mencetak kenaikan laba bersih di akhir 2014 nanti. Sukrisno, Direktur Utama TINS mengatakan, perusahaan membidik pertumbuhan laba bersih sekitar 10%-20% dibandingkan perolehan tahun 2013 yang tercatat Rp 515,08 miliar. Mengacu pada proyeksi tersebut, TINS setidaknya ingin mencetak laba bersih Rp 566,59 miliar hingga Rp 618,1 miliar di akhir tahun ini. "Kami optimis mencapai target ini karena harga timah biasanya akan naik di semester kedua," kata Sukrisno dalam paparan publik di Jakarta, Rabu (17/9). Hingga semester I lalu, harga timah yang diterima TINS mencapai US$ 23.193 per ton dibandingkan periode sama tahun lalu yang US$ 22.882 per ton. Namun, performa harga timah ini sejatinya masih di bawah harapan TINS.
TINS membidik laba bersih Rp 618,1 miliar
JAKARTA. Meski harga jual rata-rata timah belum sesuai ekspektasi, PT Timah (Persero) Tbk (TINS) tetap optimistis bisa mencetak kenaikan laba bersih di akhir 2014 nanti. Sukrisno, Direktur Utama TINS mengatakan, perusahaan membidik pertumbuhan laba bersih sekitar 10%-20% dibandingkan perolehan tahun 2013 yang tercatat Rp 515,08 miliar. Mengacu pada proyeksi tersebut, TINS setidaknya ingin mencetak laba bersih Rp 566,59 miliar hingga Rp 618,1 miliar di akhir tahun ini. "Kami optimis mencapai target ini karena harga timah biasanya akan naik di semester kedua," kata Sukrisno dalam paparan publik di Jakarta, Rabu (17/9). Hingga semester I lalu, harga timah yang diterima TINS mencapai US$ 23.193 per ton dibandingkan periode sama tahun lalu yang US$ 22.882 per ton. Namun, performa harga timah ini sejatinya masih di bawah harapan TINS.