JAKARTA. PT Timah (Persero) Tbk berencana menggelontorkan Rp 100 miliar untuk membangun pabrik mineral tanah jarang atau rare earth minerals berskala industri di Muntok, Bangka Barat. Nilai investasi itu bisa bertambah jika menemukan komoditas turunan seperti torium. PT Timah berencana memulai pembangunan pabrik pada pertengahan tahun 2016. Sementara jadwal pengoperasian pabrik ditargetkan pada pertengahan tahun 2017. Sesuai dengan rencana awal, PT Timah menggandeng Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan). Kerjasama itu dalam hal perizinan dan penggunaan teknologi. "Tidak menutup kemungkinan kerjasama yang lain juga, Batan ini ahli tanah jarang," ungkap Agung Nugroho, Sekretaris Perusahaan PT Timah Tbk usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Timah Tbk, Kamis (7/4).
TINS investasi tanah jarang Rp 100 miliar
JAKARTA. PT Timah (Persero) Tbk berencana menggelontorkan Rp 100 miliar untuk membangun pabrik mineral tanah jarang atau rare earth minerals berskala industri di Muntok, Bangka Barat. Nilai investasi itu bisa bertambah jika menemukan komoditas turunan seperti torium. PT Timah berencana memulai pembangunan pabrik pada pertengahan tahun 2016. Sementara jadwal pengoperasian pabrik ditargetkan pada pertengahan tahun 2017. Sesuai dengan rencana awal, PT Timah menggandeng Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan). Kerjasama itu dalam hal perizinan dan penggunaan teknologi. "Tidak menutup kemungkinan kerjasama yang lain juga, Batan ini ahli tanah jarang," ungkap Agung Nugroho, Sekretaris Perusahaan PT Timah Tbk usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Timah Tbk, Kamis (7/4).