TINS kecewa, harga timah hanya US$ 21.500 per ton



JAKARTA. Harapan PT Timah Tbk (TINS) untuk mendapatkan harga jual timah yang lebih baik di tahun ini belum juga terwujud. Pasalnya, pergerakkan harga timah terutama di awal September ini justru di bawah ekspektasi. 

Agung Nugroho, Sekretaris Perusahaan TINS menuturkan, harga timah di September 2014 justru bergerak anomali, yaitu turun menjadi US$ 21.500 per ton. Padahal, pada posisi dua bulan sebelumnya, harga timah berada di level US$ 22.000-US$ 23.500 per ton. 

"Pada kondisi normal, harga timah seharusnya naik dibandingkan Agustus," ujar Agung kepada KONTAN, Kamis (4/9). Pergerakkan yang di luar ekspektasi itu disebabkan adanya kelebihan pasokan timah dunia. 


Di sisi lain, permintaan timah yang seharusnya meningkat di awal September justru terbilang stagnan. "Ada efek dari melambatnya perekonomian dunia, sehingga perusahaan-perusahaan yang biasa menyerap timah ikut menahan pembeliannya," ungkap Agung. 

Level harga di awal September ini tentu jauh di bawah ekspektasi harga jual rata-rata timah TINS di tahun ini yang sebesar US$ 25.000 per ton. Untuk tetap menjaga profitabilitas, TINS akan melakukan beberapa strategi baik dari sisi penjualan maupun efisiensi usaha. 

TINS mungkin akan menunda dulu penjualan hingga harga timah kembali rebound. Namun, TINS belum berniat untuk merevisi target penjualan timah di tahun ini yang sebelumnya ditetapkan 25.000 ton. 

"Kami termasuk produsen besar timah dunia. Kalau terlalu panik dengan memangkas target, harga timah dikhawatirkan akan semakin turun," kata Agung. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia