TINS kerek target penjualan timah tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Timah Tbk (TINS) menargetkan perolehan bijih timah mencapai 38.600 ton Sn setahun atau rata-rata mencapai 3.220 Ton Sn per bulan.

Direktur Keuangan TINS Emil Ermindra mengatakan, untuk target produksi logam pada tahun ini sebesar 38.010 metrik ton dan penjualan logam timah juga sebesar 38.010 metrik ton berdasarkan rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) yang disetujui.

Namun, lantaran adanya penertiban penambang ilegal, pada tahun ini TINS mengerek target penjualan ekspor sebesar 60.000 ton, yang mana mereka menampung hasil produksi dari para penambang rakyat.


Menurut Emil, adanya penertiban penambang ilegal ini menjadi peluang sekaligus tantangan bagi TINS. Ia bilang, apabila penertiban ini dapat terus berlangsung dan bertahan, maka akan memberikan peluang peningkatan volume perolehan bijih timah, produksi logam maupun pendapatan dari penjualan ekspornya.

“Dengan demikian, tentunya akan memberikan peluang peningkatan profitabilitas usaha dan pangsa bisnis,” kata Emil pada Kontan, Jumat (8/3).

Nah tantangan bagi TINS secara internal adalah mereka harus meningkatkan kapasitas operasi dan produksi untuk memenuhi permintaan pasar dunia yang besarannya sekitar 70.000 hingga 80.000 Mton per tahun.

“Karena ada penertiban penambangan ilegal, kami menaikkan target dari RKAP 2019 untuk penjualan ekspor menjadi 60.000 ton per tahun atau sekitar 5.000 metrik ton per bulan,” jelasnya.

Dari adanya lonjakan produksi yang ada, pada tahun ini mereka targetkan mempu memperoleh pendapatan sebesar Rp 1,2 triliun atau hampir dua kali lipat ketimbang perolehan laba bersih selama 2018.

Selain mampu mengerek pendapatan Timah, sambungnya, upaya mereka menampung hasil produksi dari penambang rakyat ini untuk menjaga perputaran roda perekonomian daerah tambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli