JAKARTA. Rencana ekspansi PT Timah (Persero) Tbk (TINS) di tahun inj tidak sepenuhnya bisa direalisasikan lantaran harga jual timah diprediksi tidak mencapai level yang diharapkan sebelumnyan. Sukrisno, Direktur Utama TINS menyatakan, perusahaan awalnya ingin lumayan ekspansif dengan menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) senilai Rp 1,4 triliun. Anggaran itu ditetapkan dengan asumsi bahwa harga jual timah di tahun ini bisa mencapai US$ 25.000-US$ 26.000 per ton. Namun, hingga semester I-2014, harga jual timah baru mencapai kisaran US$ 23.000 per ton. TINS pun memprediksi harga jual di tahun ini maksimal hanya akan mencapai US$ 24.000 per ton. "Jadi, kami kemungkinan akan turunkan capex jadi Rp 800 miliar, sisanya dilimpahkan ke tahun depan," kata Sukrisno dalam paparan publik di Jakarta, Rabu (17/9).
TINS pangkas capex jadi Rp 800 miliar
JAKARTA. Rencana ekspansi PT Timah (Persero) Tbk (TINS) di tahun inj tidak sepenuhnya bisa direalisasikan lantaran harga jual timah diprediksi tidak mencapai level yang diharapkan sebelumnyan. Sukrisno, Direktur Utama TINS menyatakan, perusahaan awalnya ingin lumayan ekspansif dengan menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) senilai Rp 1,4 triliun. Anggaran itu ditetapkan dengan asumsi bahwa harga jual timah di tahun ini bisa mencapai US$ 25.000-US$ 26.000 per ton. Namun, hingga semester I-2014, harga jual timah baru mencapai kisaran US$ 23.000 per ton. TINS pun memprediksi harga jual di tahun ini maksimal hanya akan mencapai US$ 24.000 per ton. "Jadi, kami kemungkinan akan turunkan capex jadi Rp 800 miliar, sisanya dilimpahkan ke tahun depan," kata Sukrisno dalam paparan publik di Jakarta, Rabu (17/9).