JAKARTA. Harga komoditas masih menghantui sektor pertambangan. Tapi, PT Timah Tbk (TINS) sepertinya masih akan mendorong produksi timah. Emiten ini bahkan sudah menyiapkan dana Rp 1,1 triliun untuk belanja modal di tahun ini. TINS juga ingin mempertahankan produksi 25.000-30.000 ton di 2015. Analis Panin Sekuritas Fajar Indra dalam riset 31 Oktober 2014 mengatakan, TINS mampu menggenjot produksi timah menjadi 26.095 ton di 2015 dengan volume penjualan naik ke 25.131 ton. Namun, ia menyadari TINS dihadapkan pada penurunan harga jual timah. Fajar memperkirakan, rata-rata harga jual atau average selling price (ASP) TINS di tahun ini adalah US$ 21.257 ton. Sedangkan di tahun lalu, harga jualnya US$ 22.623 per ton. Dia bilang, TINS masih dihadapkan pada melemahnya permintaan timah dunia dimana harga timah dunia akan berada di angka US$ 20.966 per ton pada tahun ini.
TINS tak boleh sekedar pacu volume
JAKARTA. Harga komoditas masih menghantui sektor pertambangan. Tapi, PT Timah Tbk (TINS) sepertinya masih akan mendorong produksi timah. Emiten ini bahkan sudah menyiapkan dana Rp 1,1 triliun untuk belanja modal di tahun ini. TINS juga ingin mempertahankan produksi 25.000-30.000 ton di 2015. Analis Panin Sekuritas Fajar Indra dalam riset 31 Oktober 2014 mengatakan, TINS mampu menggenjot produksi timah menjadi 26.095 ton di 2015 dengan volume penjualan naik ke 25.131 ton. Namun, ia menyadari TINS dihadapkan pada penurunan harga jual timah. Fajar memperkirakan, rata-rata harga jual atau average selling price (ASP) TINS di tahun ini adalah US$ 21.257 ton. Sedangkan di tahun lalu, harga jualnya US$ 22.623 per ton. Dia bilang, TINS masih dihadapkan pada melemahnya permintaan timah dunia dimana harga timah dunia akan berada di angka US$ 20.966 per ton pada tahun ini.