JAKARTA. PT Timah Tbk (TINS) memproyeksikan tahun depan bisa memproduksi sekitar 25.000 ton hingga 30.000 ton timah. Sebagai perbandingan, hingga akhir 2013, volume produksi BUMN tambang ini diperkirakan sekitar 26.000 ton. Target moderat itu dibuat menyusul masih belum stabilnya kondisi pasar komoditas, termasuk timah. Selain itu juga masih ada penyesuaian terkait aturan baru mengenai jual beli timah. Sekadar mengingatkan, Peraturan Menteri Perdagangan (Permedag) No 32/2013 tentang perubahan kedua Permedag Nomor 78/2012 berlaku efektif sejak akhir Agustus 2013 kemarin mewajibkan ekspor timah batangan harus dilakukan melalui Bursa Komoditi dan Derivatif Berjangka (BKDI). Akibatnya, penjual dan pembeli harus menjadi anggota BKDI jika ingin melakukan transaksi.
TINS targetkan produksi 30 ribu ton di 2014
JAKARTA. PT Timah Tbk (TINS) memproyeksikan tahun depan bisa memproduksi sekitar 25.000 ton hingga 30.000 ton timah. Sebagai perbandingan, hingga akhir 2013, volume produksi BUMN tambang ini diperkirakan sekitar 26.000 ton. Target moderat itu dibuat menyusul masih belum stabilnya kondisi pasar komoditas, termasuk timah. Selain itu juga masih ada penyesuaian terkait aturan baru mengenai jual beli timah. Sekadar mengingatkan, Peraturan Menteri Perdagangan (Permedag) No 32/2013 tentang perubahan kedua Permedag Nomor 78/2012 berlaku efektif sejak akhir Agustus 2013 kemarin mewajibkan ekspor timah batangan harus dilakukan melalui Bursa Komoditi dan Derivatif Berjangka (BKDI). Akibatnya, penjual dan pembeli harus menjadi anggota BKDI jika ingin melakukan transaksi.