Tiongkok Menjadi Pemasok Produk Non Migas Terbesar ke Indonesia Hingga Juni 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatat, impor non minyak dan gas (migas) Indonesia dari China atau Tiongkok masih mendominasi paling besar di antara negara lainnya.

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, dari total keseluruhan impor non migas, impor dari Tiongkok menduduki posisi pertama yakni mencapai 35,20% dengan nilai sebesar US$ 5,34 miliar.

"Tiongkok masih menjadi negara utama  asal impor non migas Indonesia dengan kontribusi mencapai 35,20% terhadap total impor non migas Indonesia sedikit lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 36,34%," ujar Amalia dalam Konferensi Pers di Jakarta, Senin (15/7).


Baca Juga: Perdagangan RI ke China, Australia, dan Thailand Mengalami Defisit pada Juni 2024

Hanya saja, nilai impor non migas dari Tiongkok ini turun dibandingkan dengan Mei 2024 sebesar US$ 6,05 miliar, namun lebih tinggi dibandingkan Juni 2023 sebear US$ 4,85 miliar.

Di posisi kedua, impor paling banyak berasal dari Jepang yakni mencapai US$ 1,13 miliar atau berkontribusi sebesar 7,42% dari total impor non migas. Impor dari Jepang meningkat dari bulan sebelumnya yang mencapai US$ 1,04 miliar.

Kemudian, di posisi ketiga yakni impor dari Singapura mencapai US$ 0,93 miliar, atau berkontribusi 6,13% dari total impor non migas ke Indonesia. Impor dari Singapura juga tercatat meningkat dari bulan sebelumnya yang hanya US$ 0,81 miliar.

Sementara itu, impor dari Kawasan negara di Asean mencapai US$ 2,88 miliar, atau meningkat dari Mei 2024  yang mencapai US$ 2,84 miliar.

Baca Juga: BPS: Impor Juni 2024 Turun 4,89% Secara Bulanan

Lalu, impor dari Uni Eropa mencapai US$ 1,00 miliar atau menurun dari bulan sebelumnya yang sebesar US$ 1,10 miliar. Terakhir, impor non migas dari negara lainnya mencapai US$ 4,01 miliar, juga turun dari bulan sebelumnya yang mencapai US$ 4,81 miliar.

Untuk diketahui, pada Juni 2024 impor non migas mencapai US$ 15,18 miliar, atau turun 8,83% bila dibandingkan Mei 2024 atau naik 1,69% dibandingkan Juni 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi