Tiongkok Tawarkan Afrika Suntikan Dana Segar US$ 51 Miliar dan 1 Juta Lapangan Kerja



KONTAN.CO.ID - BEIJING. Presiden Xi Jinping berjanji untuk meningkatkan dukungan Tiongkok di seluruh negara benua Afrika yang terlilit utang dengan menberikan pendanaan hampir US$51 miliar. 

Selain itu, Tiongkok juga mendukung lebih banyak inisiatif infrastruktur dan berjanji untuk menciptakan sedikitnya 1 juta lapangan kerja.

Komitmen tersebut dibuat Xi Jinping pada Forum KTT Kerja Sama Tiongkok-Afrika di Beijing.


"Tiongkok siap untuk memperdalam kerja sama dengan Afrika dalam industri, pertanian, infrastruktur, perdagangan, dan investasi," kata Xi kepada delegasi dari lebih dari 50 negara Afrika yang berkumpul di Beijing untuk pertemuan kesembilan dari forum tiga tahunan tersebut. 

Setelah upacara pembukaan, para delegasi mengadopsi Deklarasi Beijing untuk membangun "komunitas Tiongkok-Afrika yang tahan terhadap segala cuaca dengan masa depan bersama di era baru,” serta Rencana Aksi Beijing untuk tahun 2025-2027, kata media pemerintah Tiongkok.

Baca Juga: Presiden Putin Angkat Bicara Terkait Penangkapan CEO Telegram Pavel Durov di Prancis

Xi juga menyerukan "jaringan Tiongkok-Afrika yang menampilkan hubungan darat-laut dan pembangunan terkoordinasi," saat ia memberi tahu para kontraktor Tiongkok untuk kembali ke benua Afrika setelah pencabutan pembatasan COVID-19 yang mengganggu proyek-proyeknya.

"Tiongkok dan Afrika mencakup sepertiga dari populasi dunia. Tanpa modernisasi kita, tidak akan ada modernisasi global," kata Xi dalam pertemuan puncak itu.

Xi  berkomitmen memberikan bantuan keuangan sebesar 360 miliar yuan (US$50,70 miliar), tetapi menetapkan bahwa 210 miliar akan dicairkan melalui jalur kredit dan setidaknya 70 miliar dalam bentuk investasi baru oleh perusahaan-perusahaan Tiongkok, dengan jumlah yang lebih kecil disediakan melalui bantuan militer dan proyek-proyek lainnya. 

Pada pertemuan puncak Tiongkok-Afrika 2021 di Dakar, Tiongkok menjanjikan setidaknya US$10 miliar dalam bentuk investasi dan jumlah yang sama lagi dalam bentuk jalur kredit. Kali ini, bantuan keuangan akan diberikan dalam bentuk yuan, sebagai upaya nyata untuk lebih menginternasionalkan yuan Tiongkok.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengatakan pada pertemuan puncak tersebut bahwa akses yang tidak memadai dari negara-negara Afrika terhadap keringanan utang dan sumber daya yang langka merupakan resep untuk keresahan sosial, sembari mengusulkan reformasi baru pada arsitektur keuangan internasional.

Baca Juga: Rusia Diam-diam Beralih ke India untuk Amankan Pasokan Elektronik Penting

Editor: Tri Sulistiowati