JAKARTA. Persaingan ketat industri penjualan gadget tak ayal membikin PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk berstrategi untuk melebarkan jaring pemasarannya. Emiten produsen sekaligus distributor ponsel ini lebih memilih wilayah kabupaten yang relatif sepi pedagang ponsel, ketimbang wilayah perkotaan. Untuk mendukung aksi korporasi itu, Tiphone akan mencuil dana hasil penerbitan saham baru yang belum lama ini mereka lakukan. Seperti kita tahu, Tiphone melakukan dua aksi korporasi. Aksi pertama masuknya pemegang saham baru sebesar 25% yakni anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia, bernama PT PINS Indonesia. PINS kini mendekap 25% saham Tiphone dengan cara mengambil alih 1,11 miliar saham atau setara dengan 15% saham Tiphone. Pemindahtanganan saham tersebut bernilai Rp 876,7 miliar. PINS lantas melanjutkan aksi dengan menyuntik dana dengan cara menyerap 10% saham baru Tiphone melalui aksi penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu atau non-HMETD pada 18 September 2014 lalu. PINS membeli saham itu dengan harga Rp 812,2 per saham. Dus, Tiphone mendapatkan tambahan dana segar Rp 518,23 miliar.
Tiphone ingin memiliki 1.000 gerai
JAKARTA. Persaingan ketat industri penjualan gadget tak ayal membikin PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk berstrategi untuk melebarkan jaring pemasarannya. Emiten produsen sekaligus distributor ponsel ini lebih memilih wilayah kabupaten yang relatif sepi pedagang ponsel, ketimbang wilayah perkotaan. Untuk mendukung aksi korporasi itu, Tiphone akan mencuil dana hasil penerbitan saham baru yang belum lama ini mereka lakukan. Seperti kita tahu, Tiphone melakukan dua aksi korporasi. Aksi pertama masuknya pemegang saham baru sebesar 25% yakni anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia, bernama PT PINS Indonesia. PINS kini mendekap 25% saham Tiphone dengan cara mengambil alih 1,11 miliar saham atau setara dengan 15% saham Tiphone. Pemindahtanganan saham tersebut bernilai Rp 876,7 miliar. PINS lantas melanjutkan aksi dengan menyuntik dana dengan cara menyerap 10% saham baru Tiphone melalui aksi penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu atau non-HMETD pada 18 September 2014 lalu. PINS membeli saham itu dengan harga Rp 812,2 per saham. Dus, Tiphone mendapatkan tambahan dana segar Rp 518,23 miliar.