KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) berencana menerbitkan efek bersifat penerbitan obligasi, sukuk dan atau surat utang lainnya. Nilai yang akan diterbitkan maksimum Rp 2 triliun atau nilai lainnya yang setara dalam mata uang lain. Rencananya, dana hasil penerbitan efek tersebut, akan digunakan untuk refinancing utang perusahaan sebelumnya. Untuk memuluskan aksi korporasi itu, TELE akan meminta restu pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) yang akan digelar pada 5 April 2018. Pada waktu yang sama, TELE juga akan melakukan RUPS Tahunan. Terkait penerbitan efek tersebut, manajemen TELE menyatakan efek tersebut akan diterbitkan tahun ini juga. “Untuk refinance yang akan jatuh tempo. (Penerbitan) kuartal II,” terang Sekretaris Perusahaan TELE, Semuel Kurniawan kepada KONTAN.CO.ID Selasa (20/2). Lebih lanjut, Semuel mengatakan utang perusahaan yang akan jatuh tempo tersebut yakni Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Berkelanjutan 1 Tiphone. Efek itu punya jumlah pokok sebesar Rp 2 triliun yang telah efektif sejak 30 Juni 2015.
Tiphone Mobile Indonesia akan terbitkan efek utang untuk refinancing
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) berencana menerbitkan efek bersifat penerbitan obligasi, sukuk dan atau surat utang lainnya. Nilai yang akan diterbitkan maksimum Rp 2 triliun atau nilai lainnya yang setara dalam mata uang lain. Rencananya, dana hasil penerbitan efek tersebut, akan digunakan untuk refinancing utang perusahaan sebelumnya. Untuk memuluskan aksi korporasi itu, TELE akan meminta restu pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) yang akan digelar pada 5 April 2018. Pada waktu yang sama, TELE juga akan melakukan RUPS Tahunan. Terkait penerbitan efek tersebut, manajemen TELE menyatakan efek tersebut akan diterbitkan tahun ini juga. “Untuk refinance yang akan jatuh tempo. (Penerbitan) kuartal II,” terang Sekretaris Perusahaan TELE, Semuel Kurniawan kepada KONTAN.CO.ID Selasa (20/2). Lebih lanjut, Semuel mengatakan utang perusahaan yang akan jatuh tempo tersebut yakni Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Berkelanjutan 1 Tiphone. Efek itu punya jumlah pokok sebesar Rp 2 triliun yang telah efektif sejak 30 Juni 2015.