KONTAN.CO.ID - Beberapa wilayah di Indonesia masih didera cuaca panas meskipun hujan sudah mulai turun di beberapa tempat. Untuk meredakan panas tersebut, masyarakat banyak menggunakan AC dan kipas angin. Namun terus-menerus menggunakan AC dan kipas angin justru tidak baik untuk kesehatan tubuh. Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Rahmantio Adi, mengungkapkan bahwa penggunaan kipas angin biasanya dijadikan alternatif untuk memperbaiki suhu di ruangan khususnya kamar tidur.
“Secara ilmiah, kipas angin merupakan intervensi yang efektif untuk mengurangi risiko
sudden infant death syndrome pada bayi di lingkungan tidur yang panas dan hal itu juga merupakan faktor eksternal,” ujarnya, dikutip dari situs
Unesa.
Baca Juga: 5 Tanda Tubuh Anda Kelebihan Garam yang Tidak Boleh Disepelekan Penggunaan kipas angin terus-menerus dapat memberikan dampak negatif, seperti dapat mengeringkan mulut, hidung, dan tenggorokan. Hembusan angin yang dihasilkan dapat mengedarkan debu dan serbuk sari di udara. Angin yang bercampur dengan unsur yang berbahaya dapat memicu alergi pada sebagian orang seperti hidung tersumbat. Selain itu oksigen yang masuk kurang, sehingga dapat menyebabkan sakit kepala. “Kipas angin dapat meningkatkan risiko penyebaran kuman, seperti virus dan bakteri. Namun hal ini terjadi jika aliran udara pada ruangan kurang baik. Jika ventilasi baik, kipas angin sebenarnya dapat meningkatkan aliran ventilasi dan menurunkan penyebaran kuman,” terangnya.
Tips aman dan sehat menggunakan AC dan kipas angin
Untuk mengurangi risiko penggunaan kipas angin, Rahmantio Adi, menyarankan agar tidak terus-menerus mengarahkan hembusan kipas ke bagian tubuh atau bisa juga menggunakan mode swing. Hal yang serupa juga terjadi pada penggunaan pendingin udara (AC). Meskipun membuat tubuh terasa lebih segar dibandingkan kipas angin, sirkulasi udara terbatas dan selalu sama dalam ruangan membuat AC sama bahayanya dengan kipas angin. “Pendingin ruangan, baik kipas maupun AC memang sangat diperlukan pada kondisi suhu panas. Namun penggunaannya perlu diatur. Selain itu, perlu diimbangi dengan olahraga teratur dan makan yang bergizi agar terhindar dari dehidrasi,” tegasnya.
Baca Juga: 10 Tanda Ginjal Anda Bermasalah Ini Wajib Diketahui, Cek Apa Saja Tandanya Ia memberikan beberapa tips lain agar tidak merasa gerah saat tidur di malam hari, diantaranya berikut ini: 1. Memenuhi kebutuhan fisiologis antara lain pencahayaan, sirkulasi udara, dan ruang gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan serta aman. 2. Memenuhi kebutuhan psikologis antara lain privasi atau keleluasaan pribadi yang cukup, nyaman, komunikasi yang sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah.
3. Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar penghuni rumah dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan. "Cukupkan sinar matahari pagi, lindungi makanan dan minuman dari pencemaran, di samping pencahayaan dan dirkulasi udara yang cukup, bebas dari hama kering dan bebas dari debu dan kotoran,” jelasnya. 4. Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul karena keadaan luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis sempadan jalan, konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar dan tidak cenderung membuat penghuninya jatuh tergelincir serta efisien dan hemat energi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News