JAKARTA. Obligasi Ritel Indonesia seri 10 (ORI 010) dianggap produk investasi yang menarik karena menawarkan imbal hasil yang tinggi yakni dengan kupon 8,5%. Nantinya, harga jual ORI 010 di pasar sekunder akan menarik jika inflasi tahun depan sesuai yang ditargetkan pemerintah sebesar 6%.Agung Galih Satwiko, Kasubdit Pengelolaan Portofolio SUN, Direkotrat Jenderal Pengelolaan Utang, Kementerian Keuangan mengakui harga ORI 010 di pasar sekunder dapat naik jika inflasi di tahun depan turun sesuai yang ditargetkan pemerintah.AgungĀ menjelaskan jika inflasi tahun depan tinggi sehingga harga ORI 010 dapat jatuh, masyarakat diimbau tidak perlu panik untuk segera langsung menjualnya. "Prinsipnya itu kan buy low, sell high. Jangan buy high, sell low," ujar Agung saat temu media di Gedung Bursa Efek Indonesia, Senin (30/9).Agung pun mencontohkan produk ORI 005 yang diluncurkan pada September 2008 silam. Usai ORI 005 dicatatkan di pasar sekunder produk tersebut sempat jatuh di harga 74,63% (dari harga beli) pada 28 Oktober 2013. Namun setelah itu harga ORI 005 di pasar sekunder perlahan naik."Bahkan harga jual ORI 005 sempat menyentuh 110% (dari harga jual) di rentang waktu November 2010 sampai Januari 2011," kata Agung.Dia bilang jika ada investor yang sempat membeli saat harga jatuh di November 2008 dan menjual kembali di November 2010 pasti akan mendapatkan untung besar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Tips beli ORI: Ingat prinsip buy low sell high
JAKARTA. Obligasi Ritel Indonesia seri 10 (ORI 010) dianggap produk investasi yang menarik karena menawarkan imbal hasil yang tinggi yakni dengan kupon 8,5%. Nantinya, harga jual ORI 010 di pasar sekunder akan menarik jika inflasi tahun depan sesuai yang ditargetkan pemerintah sebesar 6%.Agung Galih Satwiko, Kasubdit Pengelolaan Portofolio SUN, Direkotrat Jenderal Pengelolaan Utang, Kementerian Keuangan mengakui harga ORI 010 di pasar sekunder dapat naik jika inflasi di tahun depan turun sesuai yang ditargetkan pemerintah.AgungĀ menjelaskan jika inflasi tahun depan tinggi sehingga harga ORI 010 dapat jatuh, masyarakat diimbau tidak perlu panik untuk segera langsung menjualnya. "Prinsipnya itu kan buy low, sell high. Jangan buy high, sell low," ujar Agung saat temu media di Gedung Bursa Efek Indonesia, Senin (30/9).Agung pun mencontohkan produk ORI 005 yang diluncurkan pada September 2008 silam. Usai ORI 005 dicatatkan di pasar sekunder produk tersebut sempat jatuh di harga 74,63% (dari harga beli) pada 28 Oktober 2013. Namun setelah itu harga ORI 005 di pasar sekunder perlahan naik."Bahkan harga jual ORI 005 sempat menyentuh 110% (dari harga jual) di rentang waktu November 2010 sampai Januari 2011," kata Agung.Dia bilang jika ada investor yang sempat membeli saat harga jatuh di November 2008 dan menjual kembali di November 2010 pasti akan mendapatkan untung besar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News