KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga pasar jam tangan mewah anjlok. Meski begitu, minat koleksi terhadap produk-produk jam tangan mewah masih tinggi lantaran bisa menjadi alternatif investasi yang bisa mendulang cuan. Berdasarkan catatan Kontan.co.id, indeks pasar keseluruhan WatchCharts, yang melacak harga 60 arloji dari merek terkenal termasuk Rolex, Patek Philippe, dan Audemars Piguet, turun 32% dari puncaknya pada Maret 2022. Indeks terpisah untuk model Rolex saja turun 27% pada periode yang sama. Harga arloji termahal turun paling tajam. Harga arloji antara US$ 50.001 dan US$ 100.000 telah turun lebih dari 15% selama 12 bulan terakhir. Sementara harga arloji antara US$ 10.001 dan US$ 20.000 telah turun 10,4%. Sementara arloji dengan kisaran harga US$ 5.001-US$ 10.000 turun 6,8% menurut WatchCharts.
Meski harga turun, minat terhadap jam tangan mewah masih terbilang cukup baik. Kontan.co.id menyambangi pameran jam tangan yang diselenggarakan komunitas Jakarta Watch Exchange (JWX) di Gandaria City, Jumat (4/8). Tingkat kunjungan untuk hari kerja terbilang masih cukup ramai. Tanya jawab dan negosiasi pun berlangsung antara para kolektor dan pedagang.
Baca Juga: Momentum Investasi Arloji Mewah Andre, Anggota JWX menjelaskan bahwa harga jam tangan mewah sebetulnya bukan turun melainkan kembali ke harga sebelum 2021. Sebab, pada tahun 2021 sampai dengan awal 2022 harga jam tangan mewah naik secara signifikan. Dia mencontohkan, harga jam tangan Rolex Submariner Date melonjak menjadi Rp 250 juta. Padahal, sebelumnya harga berada di kisaran Rp 140 juta-Rp 150 juta. "Sementara saat ini harganya ke Rp 200 juta-Rp 210 juta, sehingga jika dilihat secara persentase harganya sudah naik 80%, sementara penurunan baru sekitar 20%. Jadi, sebetulnya bukan turun tetapi bisa dibilang kembali ke harga sebelum 2021," kata Andre kepada Kontan.co.id, Jumat (4/8). Dia menambahkan, jika ditarik dari Januari-Agustus 2023, harga jam tangan mewah sudah berada di level
bottom. Dengan begitu, Andre berpandangan saat ini merupakan waktu yang tepat untuk membeli dengan tujuan untuk digunakan. Sementara jika tujuan untuk investasi, dia menilai masih sangat
tricky. Sebab, keadaan ekonomi dan politik tidak terlalu positif, baik di dalam maupun luar negeri.
Baca Juga: Jangan Sampai Alami Rugi Besar, Cek Kiat dari Warren Buffett Oleh sebab itu, Andre menilai pembeli jam tangan mewah saat ini lebih kepada kolektor yang sudah menunggu sejak 2021 saat harganya naik tinggi. Bahkan, periode 2021-2022 harga jam tangan mewah tiap minggu harganya bisa naik Rp 10 juta hingga Rp 15 juta. Yang jelas, Andre bilang investasi pada jam tangan mewah bisa berkaca pada pergerakan harga saham dan Bitcoin. "Umumnya harga jam itu mengikuti pergerakan saham dan Bitcoin, sehingga jika saham dan Bitcoin naik maka harganya naik, begitu pula sebaliknya," kata dia. Nah, Andre pun menyarankan jika ingin menjadikan jam tangan mewah sebagai alternatif investasi, maka investor bisa memilih
brand-brand dengan model yang banyak diminati sehingga harganya masih berpotensi untuk naik. Contohnya, Rolex dengan model
sport, Audemars Piguet dengan model Royal Oak, dan Patek Philippe dengan model Nautilus dan Aquanaut. "Kalau untuk investasi sebaiknya membeli
brand itu karena kalau model lainnya, jika orang tidak suka maka akan sulit untuk menjualnya, apalagi pasarnya
niche," sambung Andre.
Baca Juga: Ini Tips Investasi Aset Kripto ala Tokocrypto Dia bilang, rata-rata per tahun keuntungan berinvestasi pada jam tangan mewah sekitar 5%. Angka ini setidaknya mengalahkan kenaikan inflasi Indonesia tiap tahun. Meski sebagai kolektor, Andre mengaku juga menjadikan aset jam tangannya sebagian kecil untuk investasi. Dia menyimpan aset jam tangannya untuk pendidikan anak-anaknya. "Saya sudah punya rencana untuk 15 tahun ke depan, jam-jam apa saja yang bisa saya
cash out untuk biaya anak saya," kelakarnya. Dama, salah satu pengunjung JWX mengatakan, dia mulai mengoleksi jam tangan mewah sejak 2,5 tahun lalu. Ketertarikannya untuk mengoleksi jam tangan mewah ini berangkat dari kisah di balik jam tangan yang dibelinya. "Saya suka mengoleksi karena
history dari jam itu," kata dia. Meski terbilang baru, dia sudah memiliki sejumlah
brand jam tangan dari Rolex, Audemars Piguet, Panerai, dan Omega.
Baca Juga: Pasar Jam Tangan Mewah Anjlok ke Level Terendah, Imbas Pengetatan Suku Bunga The Fed Selain mengoleksi sejumlah brand jam tangan mewah. Dama juga membeli sejumlah merek yang memang dikhususkan untuk dijadikan alternatif investasi. Dama bercerita, sejumlah aset jam tangan mewahnya didaftarkan ke Crono24. Biasanya dia melacak harga untuk menentukan waktu yang tepat untuk melepasnya. "Saya pernah lepas Rolex Submariner Hulk karena memang untuk investasi. Saya beli di awal sekitar Rp 200 juta dan di 2021 harganya naik ke Rp 500 juta. Di situ saya jual dan mendapat profit besar sehingga hasilnya bisa saya putar untuk hobi saya ini," ujar dia.
Dengan tren harga yang sedang turun ini. Dama mencermati, harga jam tangan mewah masih berpotensi untuk melanjutkan trennya sedikit lagi. Meski begitu, untuk momentum beli, ini merupakan saat yang tepat. Nah, untuk mendulang cuan dari investasi jam tangan mewah, dia menyarankan untuk rajin membaca berita dari manufaktur
brand. Apalagi katanya, jika produsen sudah mengumumkan suatu produknya tidak akan diproduksi lagi maka harganya bisa melonjak hanya dalam waktu kurang dari sebulan. "Namun untuk berinvestasi, rata-rata saya
keep kurang lebih 1 sampai 2 tahun," pungkas dia. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati