KONTAN.CO.ID - Jakarta. Tips investasi reksadana saham bagi pemula perlu diketahui oleh Anda yang baru saja akan mulai melakukan instrumen investasi tersebut. Reksadana saham menjadi salah satu jenis investasi yang populer di kalangan anak muda. Maklum, reksadana saham memang dirancang untuk investasi dalam jangka waktu yang lama. Secara sederhana, reksadana adalah tempat mengumpulkan uang atau dana investasi dari masyarakat yang selanjutnya akan diinvestasikan oleh manajer investasi dalam berbagai instrumen investasi. Salah satunya adalah saham.
Manajer investasi didukung oleh tenaga ahli lainnya yang terdiri dari komite investasi dan pengelola investasi. Untuk itu, berikut adalah sejumlah tips investasi reksadana saham bagi pemula yang perlu Anda ketahui.
Baca Juga: Kocok Ulang Portofolio Investasi, Ini Sektor Saham yang Bisa Dilirik Tips investasi reksadana saham bagi pemula
Dirangkum dari keterangan resmi Ternak Uang, berikut adalah tips investasi reksadana saham bagi pemula dari Co-Founder Ternak Uang, Felicia Putri Tjiasaka: 1. Tepat memilih manajer investasi Pertama, tips investasi reksadana saham adalah harus tepat dalam memilih manajer investasi sebab reksadana dijalankan oleh manajer investasi. Felicia pun mengatakan, untuk pemula, mereka bisa memilihnya dari 20 manajer investasi terbaik berdasarkan dana kelolaan. Untuk mengetahui daftarnya bisa di cek di website IDX dan beberapa agen penjual reksadana. "Alternatif lainnya, pilih manajer investasi yang kamu kenal secara personal dan bisa dipercaya. Kalau nggak kenal, lebih baik skip saja," katanya.
Baca Juga: Pamor Bursa Saham Lokal Sedang Redup 2. Pilih reksadana yang tepat Tips selanjutnya adalah pilih reksadana yang sesuai dengan tujuan dan profil risiko kita. Menurut Felicia, idealnya, pilihlah reksadana yang punya dana kelolaan yang tidak terlalu kecil ataupun tidak terlalu besar. "Kalau terlalu besar nanti kurang lincah sehingga tidak fleksibel. Tapi kalau terlalu kecil itu sulit untuk dipercaya, rentan bermasalah ke depannya. Idealnya, dana kelolaannya di kisaran Rp 100 miliar hingga Rp 1 triliun," ungkap Felicia. 3. Jeli melihat rekam jejak reksadana yang dipilih Selain itu, Felicia mengimbau agar investor lebih jeli dalam melihat rekam jejak reksadana yang akan dipilih. Paling aman, bisa dilihat dari laporan bulanan reksadana tersebut beserta prospektusnya. "Cek return-nya. Apakah bagus dan konsisten dalam jangka panjang atau tidak. Lalu, cari reksadana yang drawdown (kerugian) paling rendah. Terakhir, pilih reksadana yang expense ratio dan biaya manajer investasinya rendah," tambahnya.
Baca Juga: Lelang Sepi Peminat, Investor Menanti BI Menaikkan Bunga Meski demikian, lanjut Felicia, seorang investor tetap memerlukan strategi saat berinvestasi reksadana saham. Pada umumnya, ada lima trik yang dijadikan strategi para investor pemula, yakni
lump sum (beli sekaligus dalam satu waktu);
dollar cost averaging (beli dalam waktu yang berbeda-beda);
market timing (membeli dan menjual di waktu yang tepat);
average up; serta
buy and hold.
Hanya saja, Felicia merekomendasikan investor untuk menerapkan strategi
dollar cost averaging. "Karena pergerakan reksadana saham sangat fluktuatif, lebih cocok untuk investasi secara rutin saja, agar menghindari beli di harga pucuk/tertinggi," katanya. Kemudian, menurutnya, jangan pakai buy and hold, itu tidak cocok karena reksadana saham yang dikelola oleh manajer investasi yang bisa melakukan salah atau pindah perusahaan. "Idealnya, selalu melakukan evaluasi setiap enam bulan atau setahun sekali," tandasnya. Demikian, tips investasi reksadana saham untuk pemula yang bisa Anda lakukan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News