Tips Investasi Saham dari Manish Goel, Warren Buffett dari India



KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Manish Goel, pendiri www.manishgoelstocks.com, adalah seorang Chartered Accountant yang memiliki visi jangka panjang dan semangat untuk mencapai keunggulan dalam segala hal yang dia lakukan.

Setelah bekerja sebagai Manajer Keuangan di Ranbaxy Laboratories Ltd. dari 2006 hingga 2010, Manish lebih memprioritaskan kualitas hidupnya. Pada tahun 2010, dia memutuskan untuk mengikuti hasratnya. Dia beralih ke karier penuh waktu sebagai investor saham dan mulai berbagi pengetahuannya di media sosial.

Melansir Business-Standard, Manish telah membantu banyak investor meraih kekayaan besar melalui saham-saham multibagger seperti Swiss Glascoat, KPR Mills, Chaman Lal Setia Ekspor, Mold Tek Packaging, dan banyak lainnya.


Baca Juga: 4 Cara Warren Buffett Menjadi Tajir Melintir

Pada tahun 2016, dia meluncurkan Saluran Siaran Telegram untuk membantu lebih banyak orang menjadi investor dan pengusaha yang sukses serta menjalani kehidupan berkualitas.

Pendekatan Investasi dan Filosofi Manish

Manish Goel adalah seorang Investor Nilai atau Investor Fundamental. Dia tidak mempercayai analisis teknikal, melainkan lebih memperhatikan faktor-faktor fundamental seperti Price to Earnings (PE), Return on Equity (ROE), Return on Capital Employed (ROCE), Dividend Yield, dan Debt to Equity Ratio.

Dalam mencari ide investasi, Manish menggunakan pendekatan penyaringan saham untuk mengidentifikasi saham-saham yang dinilai terlalu tinggi dan kemudian melakukan penelitian mendalam untuk menemukan saham-saham yang dinilai terlalu rendah, tetapi memiliki potensi yang kuat.

Pengalaman dan Pelajaran Terpenting

Manish Goel mengakui bahwa pelajaran terpenting dalam karier investasinya didapatkan melalui pengalaman dan kesalahan pribadinya.

Baca Juga: Harga Saham Perusahaannya Turun, Bernard Arnault Malah Rajin Koleksi LVMH

Dia telah mengalami beberapa kegagalan di masa awalnya, yang membuatnya menyadari pentingnya berfokus pada aspek fundamental bisnis tempat dia berinvestasi, bukan mengikuti tren atau mentalitas kelompok.

Editor: Noverius Laoli