KONTAN.CO.ID - Hari Raya Idulfitri selalu identik dengan mudik. Berdasarkan catatan
Kompas.id, ada sekitar 86 juta pemudik pada 2022 lalu. Sedangkan dalam survei
online Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub), ada sekitar 123,8 juta orang yang berencana mudik pada 2023 ini. Angka tersebut menandakan rindunya masyarakat bertemu sanak saudara di kampung halaman saat Idulfitri atau Lebaran. Sebelum memulai perjalanan, biasanya pemudik telah menyiapkan berbagai bekal agar mudik menjadi lancar, salah satunya menyiapkan dana atau uang. Selain dari tabungan atau gaji, tunjangan hari raya (THR) menjadi sumber dana yang dapat digunakan untuk membiayai kebutuhan mudik dan merayakan Lebaran. Misalnya saja, THR bisa dipakai untuk membeli oleh-oleh atau hadiah yang akan dibawa ke kampung halaman.
Akan tetapi, mengatur uang THR juga tidak kalah penting. Bila uang THR hanya digunakan untuk keperluan pribadi dan oleh-oleh, hal itu menandakan pemudik tidak mampu mengatur keuangan. Padahal, uang THR bisa disisihkan untuk keperluan di masa mendatang. Perencana keuangan
Finansia Consulting Eko Endarto menjelaskan, pemudik harus pintar mengatur uang selama Ramadan, termasuk saat mendapat THR. Pengeluaran pun harus diatur agar kondisi finansial tetap aman meski Lebaran sudah lewat. “Jadikan Ramadan seperti hari biasa dalam hal ekonomi, tapi jadi hari spesial dalam hal religi, misal dengan meningkatkan sedekah. Fokus ke pengeluaran saat Lebaran, karena pasti akan besar juga. Keluarkan uang sesuai kebutuhan dan tidak harus berlebihan,” kata Eko. Agar tidak boros, pemudik harus pandai mengelola finansial agar uang THR bisa lebih bermanfaat. Berikut adalah tips mengatur keuangan saat Ramadan dan mudik:
Pertama, alokasikan untuk zakat dan sedekah. Bagi setiap umat Muslim terdapat kewajiban menunaikan zakat fitrah dari setiap anggota keluarganya yang masih menjadi tanggungan.
Kedua, sisihkan untuk investasi. Hindari menghabiskan semua uang THR untuk angpao atau hadiah. Gunakan sebagian THR untuk berinvestasi, misalnya deposito atau reksa dana supaya memiliki
passive income.
Ketiga, siapkan dana untuk berbagai kebutuhan Lebaran. Prioritaskan penggunaan dana THR untuk kebutuhan Lebaran seperti angpao untuk saudara atau keponakan, hidangan Lebaran, serta tiket transportasi mudik. Idealnya, penggunaan THR maksimal 50%-70% untuk segala urusan Lebaran.
Keempat, tahan godaan belanja yang tidak dibutuhkan. Di momen Ramadan ini, biasanya banyak produk yang menawarkan diskon menggiurkan. Pikirkan kembali apakah produk tersebut benar-benar jadi kebutuhan, atau sekadar keinginan? Hindari belanja tanpa rencana supaya kondisi finansial tetap aman.
Kelima, beli kuota internet dan pulsa. Usahakan beli pulsa atau kuota sebelum berangkat mudik agar dapat terkoneksi dengan orang lain secara daring. Tak hanya itu, kuota internet yang cukup sangat membantu pemudik untuk mengakses bermacam informasi dari berbagai media massa dan media sosial. Apalagi mulai menjamurnya internet 5G di Indonesia turut mendapat dukungan dari perusahaan telekomunikasi terkemuka nasional, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom Indonesia (TLKM). Telkom Indonesia memproyeksikan peningkatan trafik hingga 30% dibandingkan tahun lalu selama periode Ramadan dan Idulfitri 2023. VP Corporate Communication Telkom Indonesia Andri Herawan Sasoko menuturkan dalam tiga tahun terakhir, trafik telekomunikasi TLKM menunjukkan tren peningkatan. "Diperkirakan pada momen Lebaran tahun ini, trafik telekomunikasi diproyeksikan meningkat sekitar 30% dari tahun sebelumnya," jelas Andri. Lebih lanjut Andri mengatakan, untuk Lebaran tahun ini, TelkomGroup menyiapkan ketahanan infrastruktur, perangkat dan link komunikasi yang selalu dimonitor secara reguler melalui program optimasi jaringan (
rehearsal test).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Indah Sulistyorini