Tips Memburu Cuan dari Emiten Pembagi Dividen Jumbo



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana sejumlah emiten mengguyur dividen tahun buku 2022, menuai respons positif dari para investor. 

Ini tercermin dari kinerja indeks saham pembagi dividen dengan yield tinggi, yakni IDX High Dividend 20.

Pada penutupan perdagangan Selasa lalu (21/3), indeks IDX High Dividend 20 melejit 1,50% ke posisi 563,41. 


Jika dihitung sepanjang tahun 2023 berjalan, indeks yang dihuni kumpulan 20 saham emiten pembagi dividen tinggi ini menguat 1,31%.

Kepala Riset Aldiracita Sekuritas Agus Pramono menilai, penguatan indeks IDX High Dividend 20 dipicu langkah investor yang cenderung memilih saham dengan kinerja stabil dan prospek apik di tengah volatilitas pasar.

Baca Juga: Indeks Value30 Masih Melemah Terpapar Sentimen Suku Bunga

Nah, saham-saham emiten di IDX High Dividend 20 memenuhi kriteria tersebut. 

Terlebih, musim pembagian dividen segera tiba. Momentum ini yang jadi penopang kinerja IDX High Dividend 20.

Dia melihat, saat terjadi risk off, saham-saham indeks IDX High Dividend 20 bisa jadi safe heaven. 

"Investor mencari investasi berkualitas dan terjadi flight to quality," ujar Agus. 

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Handiman Soetoyo mengingatkan investor tetap selektif memilih saham anggota indeks IDX High Dividend 20. 

Selain itu, lihat momentum yang pas untuk masuk agar terhindar dari jebakan dividen (dividend trap).

Hal ini terutama ketika emiten sudah mengumumkan besaran dividen. 

Handiman menyarankan agar investor masuk jauh sebelum emiten menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Baca Juga: Dividen yang Dibagikan Bank Central Asia (BBCA) Meningkat 41,1% dari Tahun Lalu

Dengan begitu, investor yang mengincar dividen, bisa mulai akumulasi saham saat itu. 

Senada, William mengingatkan musim pembagian dividen berpotensi jadi katalis jangka pendek bagi IDX High Dividend 20. 

Tapi ketika memasuki ex date, saham tersebut berpeluang besar dilanda aksi profit taking.

Jadi, selain melihat besaran yield dividen, investor perlu mencermati kapan ex date berlaku. 

"Kalau saham yang sudah menguat dan lumayan tinggi, hindari dulu dan tunggu ada koreksi. Lalu beli sebelum ex date," imbuh William.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli