Tips Memilih Obat Batuk OTC yang Tepat Menurut Dokter Spesialis, Jangan Asal Beli!



MOMSMONEY.ID - Berikut tips memilih obat batuk OTC yang tepat menurut dokter spesialis.

Batuk adalah salah satu gejala paling umum yang membutuhkan perhatian. Batuk bisa disebabkan oleh gangguan paru-paru maupun organ pernapasan lain serta dapat mengganggu tidur, belajar, aktivitas profesional, hingga kegiatan sosial.

Kondisi ini membuat masyarakat butuh solusi cepat dan tepat untuk mengatasinya. Obat batuk yang dijual bebas (OTC) bisa menjadi pilihan untuk membantu meredakan batuk. Namun, di antara berbagai jenis obat batuk OTC yang ada, penting untuk memilih jenis obat sesuai dengan gejala yang dialami.


Gejala batuk yang berkepanjangan bisa mengganggu pola tidur, menyebabkan kelelahan, dan kesulitan fokus yang justru dapat memperburuk gejala batuk. Selain itu, gejala batuk yang kuat dapat menyebabkan nyeri otot dada bagi beberapa orang.

Baca Juga: 5 Cara Mengencangkan Payudara Secara Alami, Tak Perlu Operasi!

Sebelum memeriksakan diri ke dokter, banyak orang yang berusaha mengatasi batuk sendiri dengan obat yang dijual bebas (OTC) karena harganya yang murah dan mudah untuk digunakan.

Hal ini bisa dibenarkan, namun tidak sedikit yang kebingungan memilih obat batuk OTC yang tepat karena beragamnya pilihan, jenis batuk, serta efek samping yang bisa muncul. 

Dokter Patriotika Ismail, Sp. PD, dokter spesialis penyakit dalam RS EMC Cikarang menyatakan pemilihan obat batuk OTC harus dilakukan dengan cermat. Sebaiknya memang di tahap awal dapat melakukan pengobatan sendiri untuk meredakan gejala batuk. Tapi sebelum itu, penting untuk mengetahui jenis batuk yang diderita, apakah batuk kering atau batuk berdahak dan apakah batuknya setelah terpapar suatu alergen atau tidak.

"Dan juga perlu diketahui sudah berapa lama menderita batuknya. Karena kalau obat yang diminum tidak sesuai, gejala batuk tidak akan teratasi. Jika batuk tidak kunjung sembuh, jangan ragu untuk segera menemui dokter,” ujar dr. Patriotika. 

Tips memilih obat batuk OTC yang tepat menurut dokter spesialis

Beda gejala batuk yang dialami, maka beda pula kandungan obat yang dibutuhkan untuk mengatasinya. Agar tepat sasaran, perhatikan kolom kandungan yang tertera pada bungkus obat dan sesuaikan dengan jenis batuk yang dialami.

Gejala batuk berdahak disarankan mengonsumsi obat batuk OTC yang mengandung ekspektoran seperti guaifenesin. Sedangkan untuk gejala batuk kering, disarankan yang mengandung antitusif seperti dextromethorphan. Sementara itu, batuk tidak berdahak yang diakibatkan alergi sebaiknya minum obat batuk OTC yang mengandung chlorpheniramine atau antihistamin.

Meski harganya jauh lebih terjangkau daripada obat resep, obat batuk OTC bisa menjadi pertolongan pertama yang terbukti aman dalam meredakan gejala batuk umum lantaran kandungannya kurang lebih sama dengan obat resep, hanya saja dalam dosis yang lebih rendah.

Secara umum, batuk bersifat “self-limiting” yang berarti akan hilang dengan sendirinya. Sehingga, obat OTC sangat cukup untuk mengatasi gejala batuk di tahap awal. 

Baca Juga: Pigeon Luncurkan Botol Susu Terbaru dengan Teknologi Ramah Lingkungan

Dosis obat batuk OTC yang diperbolehkan

Ketersediaan yang bisa didapat tanpa resep dokter sering kali membuat masyarakat tidak memiliki pengetahuan mendalam mengenai berapa dosis yang dibutuhkan. Seperti obat medis pada umumnya, obat batuk OTC jika dikonsumsi tidak sesuai dosis dan jangka waktu yang disarankan bisa menimbulkan efek samping seperti mual, muntah, dan perubahan tekanan darah.

Elizabeth Angelina, dokter medis PT Bintang Toedjoe menjelaskan obat OTC lebih dianjurkan sebagai pertolongan pertama dan untuk batuk akut, bukan kronis. Penting untuk tetap menjaga dosis yang tepat pada saat memanfaatkan obat batuk OTC, karena konsumsi obat OTC berlebihan tidak hanya menguras dompet, tapi juga berdampak negatif bagi kesehatan. 

"Sebagai bentuk pengobatan sendiri, konsumsinya harus sesuai dengan takaran yang dianjurkan dengan membaca aturan pakai dengan saksama,” tutur Dokter Angel. 

Untuk masyarakat yang mementingkan faktor praktis, obat batuk OTC dalam kemasan sachet bisa menjadi pilihan tepat karena sudah terkandung satu dosis setiap satu sachet, mudah dibawa, dan bisa dikonsumsi di mana saja jika perlu. Selain itu, obat batuk OTC tersedia di apotek maupun toko terdekat, sehingga mudah didapatkan. 

“Sebagai konsumen cerdas, Anda harus jeli memilih obat batuk OTC yang ada di pasaran, baik dari segi kandungan maupun kemasannya. Anda bisa mempertimbangkan obat batuk OTC dalam kemasan sachet yang kandungannya lengkap seperti Dextromethorphan, Guaifenesin, dan Chlorpheniramine Maleate 2 mg, sehingga efektif meredakan batuk. Tidak kalah penting untuk selalu memerhatikan dosis dan anjuran pemakaian,” pungkas dr. Angel.

Demikian tips memilih obat batuk OTC yang tepat menurut dokter spesialis. Semoga bermanfaat.

Selanjutnya: Bahlil Sebut Produksi dan Ekspor Batubara Indonesia Meningkat di Era Jokowi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ana Risma