Tips Mempersiapkan Pendidikan Anak



MOMSMONEY.ID - Saat memutuskan untuk memiliki anak, harus siap dengan tanggung jawab. Tidak hanya soal mengasuh dan mencukupi kebutuhan sehari-hari, anak juga perlu mendapatkan pendidikan terbaik agar bisa bersaing dalam dunia kerja.

Setiap orang tua bertanggung jawab dalam hal pengasuhan dan pendidikan anak-anak. Pendidikan terbaik bisa menjadi bekal anak dalam menyongsong masa depan. Biaya pendidikan harus disiapkan sejak dini karena merupakan kebutuhan pasti dan dalam jumlah besar.

Kemampuan orangtua dalam bekerja terbatas. Semakin bertambah usia, produktivitasnya menurun. Dengan demikian kemampuan dalam mencari uang juga menurun. Sedangkan kebutuhan biaya pendidikan anak setiap tahun dan bertambah level semakin mahal. Hal ini yang mendasari orangtua harus menyiapkan dana pendidikan secepat mungkin.


Orangtua perlu mengatur strategi dan menyiapkan budget yang cukup. Jangan sampai keinginan anak untuk mendapat sekolah terbaik terhambat oleh masalah biaya. Salah satunya, digital banking dapat memudahkan orangtua untuk menyiapkan biaya pendidikan karena bisa akses bank dari mana saja.

Baca Juga: 3 Daftar Pilihan Jenis Tabungan Anak BCA

Nah, berikut beberapa ulasan dari Bank DBS Indonesia yang perlu diperhatian ketika menyiapkan dana pendidikan :

1.              Hitung kebutuhan dengan seksama

Perhitungan yang tepat akan membuat orang tua dan anak merasa nyaman ketika menempuh pendidikan. Meski banyak pihak yang menyediakan beasiswa bukan berarti orangtua dapat lepas tangan dalam masalah dan pendidikan.

Kebutuhan biaya untuk pendidikan sangat beragam. Mulai dari uang masuk, SPP, buku, kegiatan, seragam, ekstra kurikuler sampai biaya praktik. Semua kebutuhan tersebut harus diprediksi ketika orangtua menghitung dana untuk pendidikan putra putrinya. Buat saja catatan secara rinci untuk memastikan perhitungan biaya ini benar-benar lengkap.

2.              Buat perencanaan yang matang

Bukan hanya penghitungan yang seksama, rencana untuk mengumpulkan dan menyiapkan dana juga harus dipikirkan secara matang. Dari mana dana tersebut, apakah cukup dengan menyisihkan sebagian pendapatan atau perlu mencari income lainnya.

3.              Hitung waktu penggunaan dana

Berikutnya, hitung waktu penggunaan dana berdasarkan usia anak saat ini. jika sekarang berumur 5 tahun, maka 2 tahun lagi perlu biaya untuk masuk SD. Seterusnya, 6 tahun ke depan si anak membutuhkan biaya untuk SLTP. Beberapa anak yang berprestasi bisa mengikuti akselerasi atau percepatan pendidikan. Pertimbangakan hal ini agar orang tua semakin siap menyediakan dananya.

Baca Juga: Harga Emas Antam Turun Rp 3.000 Hari Ini 3 Juli

4.              Buat pos pengeluaran khusus

Pos pengeluaran khusus untuk biaya pendidikan sangat penting. Setiap orang tua bisa menyisihkan 10-15% penghasilan. Besarnya persentase tergantung dari kapan dana tersebut dibutuhkan dan jumlahnya. Pos ini sebaiknya dipisah dari tabungan sehingga jumlahnya jelas dan mudah mengontrolnya. Orang tua bisa memanfaatkan digital banking untuk membuka rekening.

Alokasi pengeluaran ini juga harus dibuat sesuai prioritas. Jadi selain memenuhi persiapan biaya pendidikan Anda juga bisa tetap memenuhi semua kebutuhan. Terutama untuk kebutuhan utama yang tidak bisa ditunda atau dialihkan terlebih dahulu.

5.              Pilih sekolah dan perkirakan inflasi

Lokasi pilihan anak akan bersekolah menentukan besarnya dana yang harus dipersiapkan oleh orang tua. Sebelumnya orang tua perlu mempunyai rencana kira-kira di sekolah mana anak akan menempuh pendidikan sehingga dapat menentukan kisaran biaya yang perlu dipersiapkan.

Bukan hanya perkiraan biaya saat ini, orang tua perlu mempertimbangkan kenaikan biaya dan laju inflasi. Sebagai gambaran bisa menghitungnya dengan angka kenaikan 10% per tahun sebagai dana akumulasi. Dengan demikian akan mendapatkan nominal yang mendekati jumlah sebenarnya ketika anak bersekolah nanti.

6.              Pilih produk investasi yang tepat

Menabung memang bisa menjadi pilihan untuk menyiapkan dana pendidikan, namun resiko inflasi dan kenaikan biaya bisa jadi tidak seimbang dengan tabungan. Cara terbaik adalah dengan investasi. Tidak sedikit orang yang bingung untuk berinvestasi karena sulit untuk memantau perkembangannya atau repot ketika akan membelinya.

Hal tersebut tidak terjadi jika memilih produk digital banking karena bisa diakses dari mana saja. Produk ini memudahkan semua nasabah untuk bertransaksi meski tidak datang ke kantor bank karena prosesnya secara online.

Jangan lupa pastikan instrumen investasi yang dipilih juga tepat sehingga bisa memberikan keuntungan yang optimal. Sesuaikan pilihan instrumen investasi dengan profil risiko yang dimiliki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Nina Dwiantika