Tips mengeksplorasi seisi IKEA Alam Sutera!



JAKARTA. "HEJ". Kata itu tampak mencolok, menyambut pengunjung yang memasuki gedung bernuansa biru tersebut. Tak lain, gerai terbaru IKEA Alam Sutera, Tangerang.

"HEJ", yang berarti "halo" dalam bahasa Swedia itu, juga ditemukan pada daftar harga setiap barang di Toko IKEA. Pada sisi kiri bangunan, tepatnya sebelum meja kasir, pengunjung akan menemukan tembok penuh gambar bernuansa batik hasil desain anak-anak muda Indonesia. Salah satu pola batik itu ada pada seragam pegawai IKEA yang dikenakan setiap Jumat.

Seragam tersebut khusus untuk pegawai IKEA di Indonesia dan tidak akan ditemukan pada toko IKEA di manapun di seluruh dunia. IKEA Swedia memberikan izin pada IKEA Indonesia untuk menerapkan pola batik pada seragamnya. Hal itu dilakukan untuk menghormati budaya Indonesia.


Masih di lantai yang sama, sebelum menaiki tangga, pengunjung dapat menitipkan anak-anaknya pada tempat telah disediakan, yakni Smaland. Smaland menyimpan berbagai permainan interaktif yang dapat dinikmati anak-anak dalam kurun waktu satu jam. Alhasil, para orangtua tak perlu khawatir, karena gerai ini menyiapkan tenaga pengasuh atau pengawas bagi anak-anak selama bermain di dalamnya.

Inspiratif

IKEA, toko perabot rumah tangga dari Swedia, itu telah tersebar di 46 negara di seluruh dunia. Dengan luas 35.000 meter persegi, gerai pertamanya di Indonesia bercokol di Alam Sutera, Tangerang, Banten.

IKEA Alam Sutera akan mulai beroperasi pada Rabu, (15/10/2014) pekan depan. Pada Senin (13/10/2014) kemarin beberapa awak media berkesempatan mengeksplorasi lebih dulu mereka yang toko ke-346 tersebut.

"Kami tawarkan solusi penyimpanan untuk rumah berukuran kecil dan untuk keluarga dan anak-anak sehingga suasana berkunjung menyenangkan dan inspiratif bagi seluruh keluarga," ujar Manajer Toko IKEA Alam Sutera, Alan Buckle.

Pada tahap awal, IKEA Alam Sutera menghadirkan lebih dari 7.000 produk perabot rumah tangga, 55 contoh room setting atau tata ruangan, tiga tata interior lengkap untuk rumah, serta apartemen dan studio.

Penuh warna

Naik ke lantai atas, pengunjung akan menemukan showroom utama IKEA. Namun, sebelum berbelanja, pengunjung harus mengambil pensil dan selebaran yang berisi kolom-kolom. Selebaran tersebut akan membantu pengunjung mencatat daftar belanjaannya, karena mereka tidak akan serta merta membawa semua perabotan pilihannya.

Di showroom itulah 7.000 produk IKEA berada. Pengunjung akan dimanjakan dengan berbagai produk berwarna-warni dengan pencahayaan ruangan yang temaram, namun tidak gelap. Di sana ratusan display produk tergantung, ditempel di dinding, atau diletakkan begitu saja di atas meja. Selain berisi produk, area itu juga dilengkapi dengan pajangan aneka tips penataan ruang, misalnya, cara menghias dinding dengan bingkai foto.

Selesai memilih barang dan mencatatnya, pengunjung akan memasuki restoran yang berkapasitas 730 kursi. Restoran tersebut menawarkan menu khas Swedia, antara lain bola-bola daging, salmon, kopi lokal bersertifikasi, serta hidangan khas Indonesia. Setelah itu, pengunjung akan dibawa kembali ke lantai satu melalui eskalator restoran.

Sebelum menuju kasir, pengunjung akan menemukan Area Layanan Mandiri. Di tempat ini, pengunjung dapat mengambil barang-barang berukuran besar yang telah ditulis dalam daftar. Petunjuknya cukup mudah ditemukan. Tetapi, pengunjung juga dapat meminta bantuan kepada pegawai gerai tersebut untuk mengambil barang-barang pilihannya.

Selanjutnya, pengunjung akan dihadapkan pada sederet kasir yang tersedia. Kemudian, terakhir, pengunjung akan tiba di Area Layanan Pelanggan. Di tempat inilah pelanggan dapat melihat kembali barang, dan menukarnya jika tidak sesuai. Di area itu juga pengunjung dapat meminta pihak toko mengirimkan barang-barang yang telah dibeli tersebut ke rumah.

Seluruh produk di toko itu akan dibungkus secara flat atau datar bagaimanapun bentuknya. Nantinya, pembeli dapat merakit sendiri di rumah atau meminta bantuan pada teknisi toko. Hal itu dilakukan untuk memudahkan barang saat dibawa pulang. (Arimbi Ramadhiani)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie