Tips Mengelola Keuangan Saat Studi di Luar Negeri ala Wise



MOMSMONEY.ID - Kurangnya persiapan finansial dapat memengaruhi kesejahteraan dan kesuksesan akademis pelajar Indonesia di luar negeri. Elian Ciptono, Head of Southeast Asia Expansion dan Country Manager Wise di Indonesia, serta Zahid Ibrahim, youtuber dan mahasiswa di Ritsumeikan Asia Pacific University membagikan tips supaya pelajar dapat mengelola keuangan mereka lebih baik di luar negeri.

● Mulai Kelola Uang Sendiri sebelum Belajar di Luar Negeri

Sebelum studi di luar negeri, mulailah mencatat pengeluaran dan belajar membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Carilah saran dari anggota keluarga, teman, atau mentor berpengalaman dalam keuangan.


Selain itu, pelajar juga dapat menggunakan website gratis, seperti Khan Academy untuk meningkatkan literasi keuangan, serta mengunduh aplikasi budgeting agar dapat mengatur pengeluaran dengan lebih efektif.

● Atur Anggaran dalam Mata Uang Lokal 

Saat studi di luar negeri, rencanakan anggaran dalam mata uang lokal negara tujuan, meskipun menerima dana dalam Rupiah. Dengan cara ini, kamu dapat mengetahui biaya hidup yang sebenarnya dan mencatat pengeluaran seperti biaya kuliah, tempat tinggal, makanan, dan transportasi dengan lebih tepat.

Rencanakan transfer uang ke luar negeri atau konversikan Rupiah ke mata uang lokal ketika nilai tukar bagus, sehingga pengeluaran  selama di luar negeri lebih hemat.

Baca Juga: Wise: 54% Pelajar di Luar Negeri Cemas soal Pengelolaan Keuangan

● Pilih Platform Transfer Uang yang Tepat

Layanan transfer tradisional memakan waktu 3-5 hari kerja, dan seringkali mengenakan biaya transfer yang tinggi serta mark-up nilai tukar. Gunakan platform seperti Wise, yang memungkinkan pengiriman uang cepat ke lebih dari 70 negara, dengan nilai kurs tengah dan biaya muka yang transparan.

● Menyiapkan dana darurat

Situasi tak terduga, seperti keadaan darurat medis, perubahan tempat tinggal mendadak, dapat terjadi di luar negeri. Oleh karena itu, memiliki dana darurat khusus, yang dapat menutup biaya hidup selama 3-6 bulan, dapat membantu pelajar menghindari keputusan finansial yang impulsif, seperti berutang. Memulai dari jumlah yang kecil dan secara bertahap meningkat juga dapat menjadi strategi yang bijaksana.

● Tanya Mahasiswa yang Sudah Ada di Luar Negeri

Carilah saran dari mahasiswa Indonesia yang sudah berada di luar negeri untuk mengetahui pengeluaran khusus, seperti uang muka sewa dan biaya asuransi kesehatan. Perhimpunan mahasiswa Indonesia di luar negeri dapat membantu pelajar terhubung dengan sesame mahasiswa.

Elian Ciptono mengatakan ketika pelajar Indonesia memulai perjalanan akademik mereka di luar negeri, pengelolaan keuangan menjadi sangat penting. "Dengan meningkatkan literasi keuangan dan mulai membuat keputusan yang bijak, pelajar dapat fokus pada hal-hal yang penting, seperti menikmati pengalaman kuliah di luar negeri dan mencapai tujuan akademik mereka," ucap Elian.

Baca Juga: Kuliah di Luar Negeri, Pertimbangkan Biaya dan Faktor Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Jane Aprilyani