KONTAN.CO.ID - Jakarta. Kehilangan kemampuan mencium bau atau anosmia merupakan salah satu gejala corona. Setelah sembuh dari corona, beberapa orang tetap belum bisa mengembalikan kemampuan indera penciuman. Namun tenang, ada cara mengembalikan indera penciuman yang hilang seperti akibat corona. Tidak bisa mencium bau atau anosmia adalah masalah kesehatan yang terasa sepele namun cukup mengganggu. Selain mengalami gangguan indera penciuman, penderita anosmia praktis juga tidak peka rasa karena kedua indra saling berhubungan. Kondisi ini membuat nafsu makan penderita anosmia menurun. Tak hanya itu, apabila berlangsung lama, orang yang tidak bisa mencium bau dan rasa dapat mengalami frustasi.
Dilansir dari WebMD, penyebab hilangnya kemampuan indra penciuman bisa terkait gangguan pernapasan sampai kerusakan saraf, seperti:
- Hidung tersumbat karena pilek, alergi, atau infeksi sinus
- Polip hidung atau pertumbuhan benjolan di hidung dan sinus
- Cedera pada hidung dan saraf karena operasi atau benturan di kepala
- Efek samping obat tertentu seperti antibiotik, antidepresan, antiperadangan, obat jantung, dll.
- Penurunan fungsi indra penciuman karena pertambahan usia
- Efek samping terapi radiasi untuk kanker kepala dan leher
- Kondisi medis seperti penyakit alzheimer, parkinson, multiple sclerosis, kurang gizi, gangguan hormon
- Penyakit anosmia bawaan
Baca juga:
Brosur promo Tupperware Desember 2020, sambut Natal dan Tahun Baru dengan harga hemat Infeksi virus corona (Covid-19) kini juga ditandai dengan gejala anosmia. Untuk menentukan penyebab anosmia dengan pasti, ada baiknya Anda memeriksakan diri ke dokter apabila anosmia tak kunjung sembuh. Dokter akan merekomendasikan perawatan yang paling tepat untuk mengatasi anosmia. Perawatan tersebut disesuaikan dengan penyebab mendasarnya. Berikut beberapa cara mengobati anosmia atau hilangnya indra penciuman baik dengan obat atau secara alami:
1. Obat anosmia
Melansir Healthline, jika anosmia disebabkan pilek atau alergi, dokter biasanya tidak memberikan obat khusus karena gangguan kesehatan ini bisa sembuh dengan sendirinya. Jika gejala tak kunjung membaik setelah beberapa hari, periksakan diri ke dokter. Penggunaan obat dekongestan dan antihistamin dapat mengatasi hidung yang tersumbat terkait pilek, flu, sampai alergi. Dokter juga akan meresepkan antibiotik untuk mengobati anosmia karena karena infeksi bakteri. Sementara itu, untuk cara mengatasi anosmia terkait infeksi virus seperti Covid-19, sejumlah dokter merekomendasikan obat steroid hidung. Dilansir dari Elemental, steroid adalah obat antiperadangan. Salah satu keunggulan obat steroid jenis semprot hidung adalah minim efek samping. Namun, obat ini perlu waktu beberapa hari agar efek antiperadangannya bekerja. Selain itu, obat semprot hidung ini rentan tidak pas aplikasinya, atau meleset ke tenggorokan. Jadi, pastikan Anda cermat menggunakan obat semprot hidung agar hasilnya optimal.
Editor: Adi Wikanto