KONTAN.CO.ID - Buah dan sayur memiliki segudang nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Agar tetap terjaga, penyimpanan keduanya perlu diperhatikan. Karena khasiatnya yang baik untuk tubuh, buah dan sayuran sebaiknya dikonsumsi secara teratur setiap harinya. Aviria Ermamilia, dari Departemen Gizi Kesehatan FK-KMK Universitas Gadjah Mada (UGM), menyampaikan beberapa cara untuk menyimpan sayuran dan buah-buahan yang tepat agar tahan lama dan nutrisinya terjaga.
Sebelum menyimpan, sebaiknya Anda memilih buah dan sayur yang berkualitas yaitu utuh, tidak ada goresan, dan memiliki kematangan yang pas.
Baca Juga: Ada Beasiswa 2023 untuk Mahasiswa dan Siswa SMK dari Bank Indonesia Cara menyimpan sayur dan buah yang benar
Setelah memilih buah dan sayur yang berkualitas, selanjutnya, sayur dan buah harus disimpan secara tepat dengan memperhatikan beberapa faktor , yakni:
- Suhu
- Menjaga kelembapan
- Sirkulasi udara
- Menyimpan dalam kulkas dengan suhu rendah yaitu di bawah 3 derajat celcius.
Avira menjelaskan bahwa faktor tersebut menekan aktivitas enzim perusak atau faktor ang membuat buah dan sayur cepat busuk. Namun beberapa buah seperti pisang, tidak cocok disimpan di dalam kulkas. Pisang jika disimpan dalam kulkas justru akan mempercepat proses pencoklatan sehingga tidak baik. "Selain itu, pisang juga mempercepat proses pembusukan bahan makanan lain sehingga penyimpanannya sebaiknya dipisah dengan bahan masakan lain karena pisang mempunyai gas
etilen,” jelasnya seperti dikutip dari situs UGM. Kebanyakan masyarakat mengupas kulit buah sebelum dikonsumsi, padahal ada beberapa buah yang justru memiliki kandungan nutrisi yang tinggi pada kulitnya. Ada beberapa zat penting dalam kulit buah, salah satunya adalah zat
antosianin yang memiliki fungsi sebagai antioksidan dan anti inflamasi. Buah-buahan yang mengandung zat ini adalah anggur, apel, pir, stroberi, dan lain-lain. Karenanya, jika mengonsumsi buah tersebut sebaiknya tidak dikupas terlebih dahulu. Saat akan dikonsumsi, perhatikan kondisi dari buah agar tidak mengganggu kesehatan. "Kalau ada bagian-bagian yang mungkin lebih kotor, saya biasanya membilas dengan air matang untuk yang terakhir kali. Setelah dicuci dengan bersih, barulah kita konsumsi,” jelas Aviria.
Baca Juga: PKN STAN 2023 Bisa Didaftar Siswa Gap Year, Ini Syarat yang Wajib Dipenuhi Jangan berulang kali menghangatkan sayur
Menghangatkan sayuran yang sudah dimasak sering dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Menurut Avira hal tersebut diperbolehkan jika memang perlu dipanaskan kembali. Namun memanaskan masakan sayuran cukup satu kali saja karena vitamin bisa hilang saat proses pemanasan tersebut. Selain nutrisi yang berkurang, sayuran yang dimasak dengan santan juga sebaiknya tidak dipanaskan berulang. Dia menambahkan, santan yang terus menerus dipanaskan akan mengeluarkan minyak yang tidak sehat dibandingkan dengan santan yang masih segar.
Avira menjelaskan, konsumsi buah dan sayur yang baik mengacu pada Pedoman Gizi Seimbang. Dalam Pedoman Isi Piringku, 2/3 dari setengah isi piring adalah sayuran, dan 1/3 dari setengah isi piring adalah buah-buahan setiap makan. “Pedoman tersebut menunjukkan harus lebih banyak konsumsi sayuran, dan cukupi buah-buahan. Konsumsi ini berbeda untuk jenis umur. Anak-anak lebih sedikit dari orang dewasa, maksimal 300g,” jelasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News