MOMSMONEY.ID - Penyemaian merupakan proses yang sangat penting untuk diperhatikan. Ada dua cara penyemaian bibit tanaman, yaitu disemai lebih dulu di dalam wadah dan ditanam langsung di lahan tanah. Dalam proses ini, Anda perlu memberikan perawatan yang baik dan benar agar nantinya tanaman dapat tumbuh dengan sempurna. Beberapa orang mungkin akan berpikir bibit membutuhkan pupuk agar dapat tumbuh lebih cepat. Akan tetapi, bibit tanaman terlalu kecil, sehingga yang dia butuhkan hanyalah air. Mereka mampu memberi makan diri mereka sendiri sampai titik tertentu.
Agar punya pemahaman lebih banyak, berikut beberapa tips merawat bibit tanaman setelah mereka berkecambah:
Baca Juga: Ini 6 Manfaat Memangkas Tanaman secara Rutin Seberapa banyak Penyiraman Bibit membutuhkan kelembapan yang konsisten. Mereka tidak dapat bertahan lama tanpa air dan tak boleh dibiarkan kering. Tanaman yang masih berupa bibit, perlu disiram dua kali sehari sampai terbentuk tanamannya. Waktu terbaik untuk menyiram adalah pagi hari saat matahari belum terik dan sore hari menjelang malam. Cara menyiramnya adalah dengan menuangkan air ke dalam baki atau wadah pembibitan, kemudian membiarkan tanah menyerapnya melalui lubang drainase. Penyiraman dari bawah akan membantu memastikan akar mendapatkan banyak kelembapan. Bila dari atas, Anda perlu menunggu air tertuang sampai jenuh agar dapat terserap ke dalam tanah, tetapi jangan sampai berlebihan atau banjir. Cahaya dan suhu yang dibutuhkan Cahaya adalah faktor terpenting dalam perawatan bibit. Setelah berkecambah, pastikan bibit terkena cahaya yang ada di dalam ruangan. Anda dapat menggunakan lampu tumbuh segera setelah Anda melihat bintik hijau pertama muncul dari tanah. Jenis lampu yang dapat digunakan seperti LED, neon, atau HID. Idealnya, lampu harus menggantung 3 inci-4 inci di atas bibit setiap saat dan menyala selama 12 jam-14 jam sehari. Dilansir dari Gardening Know How, suhu terbaik untuk pertumbuhan optimal adalah antara 70 derajat dan 80 derajat F (21 hingga 26 derajat C). Hindari memaparkan bibit pada suhu di bawah itu selama lebih dari beberapa jam dan di atas 37 derajat C karena dapat menghambat pertumbuahan akar. Transplantasi tanaman Tranplantasi tanaman dilakukan setelah tanaman bertunas atau sudah cukup besar. Tanaman perlu mendapatkan tempat yang lebih besar sesuai dengan ukurannya dan penyebaran akarnya. Sendok bibit tanaman dengan hati-hati agar tak merusak batangnya. Jika ini adalah pemindahan pot yang terakhir, Anda perlu melakukan pengenalan tanaman ke dunia luar sebelum menanamnya di luar. Pindahkan bibit keluar ruangan untuk beberapa saat dengan jangka waktu yang ditambah semakin lama tiap harinya. Tujuannya agar tanaman terbiasa dengan cahaya, suhu, dan iklim luar ruangan. Ini juga akan mencegah stres yang berkaitan dengan kegagalan pembibitan setelah transplantasi di luar ruangan.
Baca Juga: 6 Jenis Bunga Mawar yang Direkomendasikan untuk Taman Memulai pemupukan Saat bibit pertama kali keluar, sepasang daun pertama yang terbentuk adalah kotiledon atau biji daun. Kotiledon ini mengandung sisa cadangan makanan yang disimpan benih dan mereka memberi makan bibit sampai daun pertama benar-benar jadi. Saat itu, tanaman sudah dapat memulai fotosintesis.
Pada tahap tersebut, tanaman sebenarnya sudah dapat diberikan pupuk. Bibit tanaman membutuhkan pupuk yang tinggi fosfor. Dilansir dari The Spruce, fosfor merangsang perkenbangan akar dan merupakan komponen fotosintesis. Carilah rasio pupuk NPK 1-2-1 pada label pupuk. Bentuk pupuk yang terbaik adalah pupuk cair yang dapat larut dalam air, sehingga bibit lebih mudah menyerap nutrisi. Penjarangan bibit Alasan dilakukan penjarangan ini adalah agar bibit tanaman yang tumbuh per sel tak bersaing satu sama lain merebutkan cahaya, air, dan nutrisi. Bibit tanaman yang tumbuh daun terlalu banyak akan kesulitan mendapatkan aliran udara yang tepat. Maka, Anda dapat melakukan penjarangan dengan mempertahankan bibit yang terlihat paling sehat dan padat. Jika semuanya tampak sama, Anda dapat memilihnya untuk disimpan per sel. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anggi Miftasha