Tips Parenting Cerdas, Ikuti Cara Disiplinkan Anak Tanpa Meninggikan Suara



MOMSMONEY.ID - Banyak para orang tua yang belum mengetahui bahwa cara disiplinkan anak tak harus dengan membentak atau meninggikan suara. Sebab cara ini akan membuat mental sang anak jadi hancur.

Laura Markham, penulis buku Peaceful Parent, Happy Siblings, dikutip dari Parents.com, menyarankan para orang tua untuk bisa mengendalikan amarahnya.

Semua hal dimulai dari peran orang tua yang tahu bagaimana cara mengatasi anak dengan santai & penuh kebijaksanaan, tanpa perlu membentak & berteriak.


Ada banyak cara mendisiplinkan anak tanpa harus membentak. Simak artikelnya berikut ini.

Baca Juga: Cara Sehat Kendalikan Amarah Tanpa Bikin Mental Hancur, Pakai Aturan 30-30-30

Tarik napas

Memiliki anak yang bandel bukan berarti Anda bisa membentaknya kapanpun mereka melakukan kesalahan. Hentikan kebiasaan berteriak meninggikan suara pada anak, sebab hal ini akan memengaruhi mentalnya di masa depan.

Jika Anda hampir berteriak pada anak, coba ambil nafas selama 10-20 detik, atau jika perlu hingga 100 detik. Setelah Anda memberi ruang untuk pikiran agar lebih tenang, barulah berbicara 4 mata pada anak dengan respons yang tenang & lebih bijak.

Jangan biasakan membentak untuk hal sepele

Sebagai orang tua, jangan biasakan diri anda berteriak & membentak anak untuk hal-hal sepele seperti karena anak tidak mau makan, atau tidak mau disuruh-suruh.

“Sebaliknya, coba ajak bicara anak dengan suara yang biasa,” saran seorang penasihat orang tua, Eileen Kennedy-Moore, Ph.D., penulis buku yang dikutip melalui Parents.com.

Nada suara yang biasa saja dari orang tua akan membuat anak tak memberontak.

Baca Juga: Punya Anak Introvert? Ini 7 Tips Parenting Anak Introvert Agar Tidak Mudah Minder

Buat aturan yang jelas

Supaya rumah “tak berisik” akibat teriakan & bentakan orang tua pada anak, tetapkan aturan yang jelas dalam rumah tangga.

Tahan keinginan untuk mengomel, membentak, ataupun berteriak pada anak. Sebab, anak akan meniru cara Anda dalam berkomunikasi. Bukan tidak mungkin ia akan balik membentak orang ketika anak sudah besar.

Buat konsekuensi juga jika anda melanggar hal ini, supaya peraturan ini tetap akan dikuti dan tidak dilanggar di lain waktu.

Baca Juga: 6 Tips Pola Asuh Orang Swedia, Nordic Parenting Style yang Bikin Anak Bahagia

Buat konsekuensi jika melanggar

Supaya anda sebagai orang tua tak perlu membentak & berteriak pada anak, maka buatlah kesepakatan dengan anak sedari awal. Kesepakatan ini berupa konsekuensi jika melanggar aturan.

Contoh, mengutip dari Very Well Family, jika anak tidak mau mengerjakan PR sebelum makan malam, maka anak tidak akan bisa menonton TV di malam hari.

Cara ini akan menumbuhkan daya pikir anak untuk memilih pilihan terbaiknya.Anda juga sebagai orang tua tak perlu susah payah membentak anak.

Sayangnya, cara ini belum tentu akan efektif di semua anak.

Baca Juga: 6 Tanda Moms Butuh Me Time Karena Lelah Mengurus Anak-Rumah Tangga Sendirian

Berbisik, bukan berteriak

Cara disiplinkan anak yang paling mudah adalah dengan mengatakannya berbisik.

Melansir dari Times of India, berbisik ketika mendisiplinkan anak cenderung akan membangkitkan rasa ingin tahunya, daripada ketika membentak atau berteriak. Cara ini sangat efektif untuk para orang tua yang ingin menyampaikan pesannya seefektif mungkin pada anak.

Introspeksi diri

Penyebab orang tua membentak anak untuk mendisiplinkannya rata-rata karena para orang tua ini memiliki banyak masalah & tak bisa mengatasinya.

Baca Juga: 4 Tips Mengasuh Anak Bersama Mantan Pasangan Setelah Bercerai, Utamakan Komunikasi!

Dr. Markham dari Parents.com menyarankan untuk bermeditasi selama 5 menit setiap hari.

Banyak penelitian membuktikan bahwa meluangkan waktu untuk introspeksi diri dapat membantu diri jadi lebih santai menghadapi berbagai macam situasi “panas”.

Itulah deretan cara disiplinkan anak tanpa harus berteriak dan membentak. Semua hal dimulai dari peran orang tua yang tahu bagaimana cara mengatasi anak dengan santai & penuh kebijaksanaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Raissa Yulianti