Tisu toilet langka, Venezuale ambil alih pabrik



ARAGUA. Hanya gara-gara krisis tisu toilet,  pemerintah Venezuela menasionalisasi sementara pabrik tisu toilet di negaranya. Keputusan itu dilakukan agar rakyatnya mendapatkan kepastian pasokan tisu toilet yang belakangan ini langka di pasaran.

Pada hari Sabtu lalu (21/9), Wakil Presiden Jorge Arreaza mengumumkan, "pendudukan sementara" pabrik Paper Manufacturing Company di negara bagian Aragua . Tujuannya adalah untuk meninjau ulang produksi, pemasaran sampai distribusi tisu toilet tersebut.

"Pertahanan ekonomi rakyat itu tidak mengizinkan adanya penimbunan atau kegagalan dalam produksi dan distribusi komoditas penting," kata Arreaza. Rupanya, tisu toilet sudah menjadi produk penting di Venezuela.


Dengan konsep "Pertahanan Rakyat, " Arreaza, pemerintah menyatakan perang terhadap ekonomi biaya tinggi termasuk adanya inefisiensi di berbagai industri di negaranya. Industri yang menjadi bidikan adalah produk penting, termasuk makanan dan produk lainnya .

Menurut Arreaza, nasionalisasi pabrik tisu toilet merupakan salah satu bagian dari perang melawan inefisiensi tersebut. Sebab, produk esensial di kamar mandi itu sudah menjadi bahan pokok di Venezuela selain makanan.

Di Caracas misalnya, terdapat antrean panjang warga yang ingin membeli gulungan tisu toilet. Sementara itu pihak oposisi menilai, kelangkaan tisu toilet itu berawal dari kontrol negara terhadap nilai tukar mata uang asing.

Namun pemerintah berdalih, perusahaan swasta yang berbisnis tisu toilet banyak yang melakukan penimbunan dengan harapan menjualnya di harga tinggi. Maka itu, pemerintah Venezuela memutuskan menasionalisasi pabrik tisu toilet agar pasokan tisu kembali lancar.

"Tak ada kekurangan produksi , " kata Menteri Perdagangan Venezuela, Alejandro Fleming dalam wawancaranya dengan ATV. Ia bilang, telah terjadi kenaikan permintaan karena imbas pemberitaan media soal kelangkaan tisu toilet.

Fleming menyatakan, untuk mengamankan pasokan tisu toilet, Venezuela juga akan mengimpor 50 juta gulungan tisu. Begitu juga dengan produk kesehatan lainnya, seperti pasta gigi dan sabun yang akan diimpor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri Venezuela.

Editor: Asnil Amri