JAKARTA. PT Titan Kimia Nusantara Tbk (FPNI) berniat menjual kembali sahamnya ke investor publik (refloat), minggu depan. Aksi itu sesuai dengan aturan Badan Pengawas Pasar Modal-Lembaga Keuangan Nomor IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka. FPNI wajib mengembalikan porsi saham milik publik (refloat) seiring peralihan kepemilikan saham di level induknya. Pada Juli 2010, perusahaan petrokimia asal Korea Selatan, Honam Petrochemical Corp. mengakuisisi 72,32% saham Titan Chemicals Corp. Sdn. Bhd. Honam kemudian menunjuk induk usaha FPNI, Titan International Corp. Sdn. Bhd (TICSB) untuk menggelar penawaran tender (tender offer) atas 273,15 juta saham setara 4,9% saham FPNI di harga Rp 132 per saham. Refloat itu akan meningkatkan porsi kepemilikan saham publik FPNI. Kini, jumlah saham FPNI di tangan investor publik hanya 260,98 juta atau 4,69% saham. "Setelah penjualan, kami berharap porsi publik bisa kembali menjadi 9,6% saham," kata Bambang Budihardja, Direktur FPNI, Rabu (25/4). Ini mengindikasikan FPNI akan menjual 4,9% saham ke publik. Tapi, manajemen FPNI tidak menjelaskan harga jual saham itu.
Titan Kimia siap refloat saham minggu depan
JAKARTA. PT Titan Kimia Nusantara Tbk (FPNI) berniat menjual kembali sahamnya ke investor publik (refloat), minggu depan. Aksi itu sesuai dengan aturan Badan Pengawas Pasar Modal-Lembaga Keuangan Nomor IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka. FPNI wajib mengembalikan porsi saham milik publik (refloat) seiring peralihan kepemilikan saham di level induknya. Pada Juli 2010, perusahaan petrokimia asal Korea Selatan, Honam Petrochemical Corp. mengakuisisi 72,32% saham Titan Chemicals Corp. Sdn. Bhd. Honam kemudian menunjuk induk usaha FPNI, Titan International Corp. Sdn. Bhd (TICSB) untuk menggelar penawaran tender (tender offer) atas 273,15 juta saham setara 4,9% saham FPNI di harga Rp 132 per saham. Refloat itu akan meningkatkan porsi kepemilikan saham publik FPNI. Kini, jumlah saham FPNI di tangan investor publik hanya 260,98 juta atau 4,69% saham. "Setelah penjualan, kami berharap porsi publik bisa kembali menjadi 9,6% saham," kata Bambang Budihardja, Direktur FPNI, Rabu (25/4). Ini mengindikasikan FPNI akan menjual 4,9% saham ke publik. Tapi, manajemen FPNI tidak menjelaskan harga jual saham itu.