Titik kebakaran di Sulteng berkurang



PALU. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengklaim titik kebakaran hutan di Sulawesi Tengah mulai berkurang sehubungan dengan turunnya hujan di sejumlah kota/kabupaten yang merupakan bagian dari provinsi itu.

"Dalam kurun dua hari ini hujan mengguyur beberapa wilayah, termasuk di Kota Palu, cukup berdampak positif karena titik api mulai berkurang," kata Kepala Stasiun Meteorologi Bandara Mutiara Sis Aljufi Palu Kasiron di Palu, Kamis (8/10).

Berdasarkan foto satelite, kata dia, menunjukkan adanya titik kebakaran hutan di beberapa daerah di Sulteng berkurang.


Selama ini, lanjut dia, ada beberapa titik kebakaran hutan di Sulteng seperti di Donggala, Poso, Buol, Sigi, dan Kota Palu.

Sehubungan dengan turunnya hujan dalam dua hari ini dan ke depan, diharapkan titik-titik api semuanya bisa padam.

Musim kemarau panjang sebagai pemicu kebakaran hutan dan juga ulah manusia yang membakar lahan kebun.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi dalam beberapa hari ini sejumlah wilayah, khususnya di Palu, Ibu Kota Provinsi Sulteng, berpotensi besar diguyur hujan ringan sampai lebat.

Selain itu, juga disertai petir dan angin kencang sehingga perlu diwaspadai masyarakat, terutama pepohonan tumbang.

Hujan deras dan angin kencang yang terjadi pada Selasa (6/10) malam juga mengakibatkan jaringan tegangan menengah sistem kelistrikan Palapas (Palu, Donggala, Parigi, dan Sigi) putus.

Akibatnya, kata Manajer PT PLN Area Palu Novalince Pamusu, suplai daya dalam beberapa hari ini dan ke depan berkurang sehingga PLN dengan sangat berat hati memberlakukan kembali pemadaman bergilir.

Ia menginformasikan bahwa pemadaman bergilir aliran listrik berlangsung pagi hingga malam hari.

"Sistem Palapas mengalami defisit daya cukup besar dan pemadaman kali ini terbilang parah dibandingkan sebelumnya," kata dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto