Titik Lokasi Ini Akan Dipadati 50.000 Buruh Saat Gelar Demo May Day



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Sebanyak 50.000 buruh akan memadati jalanan di depan Istana Negara dan Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta pada peringatan Hari Buruh, tepatnya 1 Mei 2023. Aksi May Day ini juga akan berlangsung di 38 provinsi. 

"Pukul 09.30 WIB sampai dengan 12.30 WIB aksi May Day di Istana dan Gedung MK," ujar Presiden Partai Buruh sekaligus Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal melalui pernyataan tertulis, Minggu (30/4/2023). 

Selepas aksi di dua tempat tersebut, kata Said Iqbal, massa akan bergerak menuju Istora Senayan. Nantinya akan ada May Day Viesta di sana. 


Baca Juga: Puluhan Ribu Buruh Bekasi Akan Tuntut Pencabutan Omnibus Law

Buruh suarakan 7 tuntutan Lebih lanjut kata dia, terdapat 7 tuntutan yang akan disuarakan pada May Day besok yaitu mendesak pencabutan Omnibus Law Undang-Undang (UU) No. 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja, mencabut parliamentary threshold 4 persen dan Presidential threshold 20 persen karena membahayakan demokrasi. 

Mendorong pengesahan RUU DPR dan perlindungan pekerja rumah tangga (PPRT), menolak RUU kesehatan, reforma agraria dan kedaulatan pangan. 

Isu pilpres dalam aksi May Day Isu pemilihan presiden pun juga bakal dilontarkan oleh para buruh pada peringatan May Day. 

Tuntutan terakhir adalah penghapusan outsourcing atau tenaga alih daya serta tolak upah murah. Terkait dengan calon presiden, menurutnya sudah pasti akan mendukung pemimpin yang membela para buruh. 

Baca Juga: Harga Minyak Stabil, Investor Mempertimbangkan Permintaan China & Kenaikan Suku Bunga

Namun demikian, kata Iqbal, Partai Buruh tidak akan berkoalisi dengan partai politik yang mengesahkan Omnibus Law UU Cipta Kerja. 

"Tapi hanya akan berkoalisi secara langsung dengan capres dan cawapres yang didukung Partai Buruh," pungkas dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Besok May Day, Titik Lokasi Ini Bakal Dipadati 50.000 Buruh" Penulis : Ade Miranti Karunia Editor : Aprillia Ika

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli